Inilah yang membedakan Manus dari rekan-rekannya di Barat. Sementara ChatGPT-4 dan Google Gemini bergantung pada perintah manusia untuk mengarahkannya, Manus tidak menunggu instruksi.
Sebaliknya, ia dirancang untuk memulai tugasnya sendiri, menilai informasi baru, dan menyesuaikan pendekatannya secara dinamis. Dalam banyak hal, ini adalah agen kecerdasan umum (General AI Agent) pertama yang sesungguhnya.
Sebagai contoh, ketika diberikan file ZIP berisi CV pelamar kerja, Manus tidak sekadar memberi peringkat kandidat. Ia membaca setiap CV, mengekstrak keterampilan yang relevan, membandingkannya dengan tren pasar tenaga kerja, dan menyajikan keputusan perekrutan yang sudah dioptimalkan—lengkap dengan lembar Excel yang dihasilkannya sendiri.
Ketika diberikan perintah samar seperti “carikan saya apartemen di San Francisco,” Manus tidak sekadar menyajikan daftar hasil pencarian. Ia menganalisis statistik kejahatan, tren sewa, bahkan pola cuaca, lalu memberikan daftar properti yang paling sesuai dengan preferensi pengguna, termasuk yang tidak diungkapkan secara eksplisit.
𝗣𝗲𝗸𝗲𝗿𝗷𝗮 𝗧𝗮𝗸 𝗧𝗲𝗿𝗹𝗶𝗵𝗮𝘁
Bayangkan asisten tak terlihat yang dapat menggunakan komputer seperti Anda—membuka tab browser, mengisi formulir, menulis email, membuat kode perangkat lunak, dan mengambil keputusan secara real-time. Bedanya, Manus tidak pernah lelah.
Kunci kekuatannya terletak pada arsitektur multi-agennya. Alih-alih mengandalkan satu jaringan saraf, Manus beroperasi seperti seorang eksekutif yang mengawasi tim agen khusus. Ketika diberi tugas yang kompleks, ia membagi permasalahan menjadi komponen-komponen yang dapat dikelola, menugaskannya kepada agen yang sesuai, dan mengawasi kemajuan mereka.
Struktur ini memungkinkannya menangani alur kerja bertahap yang sebelumnya membutuhkan berbagai alat AI yang harus digabungkan secara manual.
Operasi asinkron berbasis cloud yang dimilikinya juga menjadi pembeda utama. Asisten AI tradisional membutuhkan keterlibatan aktif pengguna—Manus tidak. Ia menjalankan tugasnya di latar belakang, hanya memberi tahu pengguna ketika hasilnya sudah siap, layaknya karyawan super efisien yang tidak perlu diawasi.
𝗕𝗮𝗻𝗴𝗸𝗶𝘁𝗻𝘆𝗮 𝗔𝗜 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗠𝗮𝗻𝗱𝗶𝗿𝗶
Pada awalnya, implikasi dari Manus terasa menggembirakan. Otomasi pekerjaan repetitif telah lama dianggap sebagai hal positif. Namun, Manus menandai sesuatu yang baru—transisi dari AI sebagai asisten menjadi AI sebagai aktor independen.
Pertimbangkan Rowan Cheung, seorang penulis teknologi yang menguji Manus dengan memintanya menulis biografi dirinya sendiri dan membuat situs web pribadi.
Dalam hitungan menit, agen ini telah mengumpulkan informasi dari media sosial, mengekstrak pencapaian profesional, menghasilkan biografi yang terformat dengan rapi, mengkodekan situs web yang berfungsi, dan meluncurkannya secara online. Ia bahkan memperbaiki masalah hosting—tanpa perlu masukan tambahan.
Bagi para pengembang AI, ini adalah pencapaian tertinggi—sebuah sistem yang tidak hanya menghasilkan informasi, tetapi juga menerapkannya, memperbaiki kesalahannya, dan menyempurnakan hasilnya. Bagi para profesional yang pekerjaannya bergantung pada tugas-tugas yang bisa dilakukan oleh Manus, ini adalah ancaman eksistensial.