Mahasiswa Peminatan Kesehatan Lingkungan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menggelar Seminar Pengembangan Profesi Kesehatan Lingkungan bertajuk “GREEN: Growing Awareness on Reducing Food Waste” 18/11. Berkolaborasi dengan beberapa mitra salah satunya LindungiHutan, kegiatan ini dihadiri lebih dari 2.000 peserta secara daring.
Kegiatan seminar pengembangan profesi kesehatan lingkungan diadakan sebagai wadah informasi yang terbuka bagi masyarakat secara umum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya food waste dan pengelolaannya.
Dalam seminar mengundang beberapa pembicara antara lain dr. Anas Ma’ruf, M.K.M (Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan) sebagai pembicara utama, Dr. Meti Ekayani, S.Hut., M.Sc. IPM (Dosen IPB University & Praktisi Pengelolaan Sampah dan Desa Rendah Karbon) dan Faizah Fauziyah, S.Si., M.M (Founder EcoDeen & Anggota LPLH SDA MUI) sebagai pembicara, Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.K.M., M.Kes (Ketua Umum PP HAKLI & Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan K.H. Muhammad Cholil Nas, Lc., M.A., Ph.D (Ketua Bidang Dakwah dan Ukhwah Majelis Ulama Indonesia Pusat) sebagai penanggap.
Isu food waste menjadi perhatian global karena Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) mencatat 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahun, menyumbang 8% emisi gas rumah kaca. Menurut data UNEP 2021, Indonesia berada di peringkat ke-4 dunia dengan food waste terbesar, mencapai 20,9 juta ton per tahun.
Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dr. Anas Ma’ruf, M.K.M, menyebutkan bahwa food waste memberikan 4 resiko besar terhadap lingkungan, yaitu peningkatan gas rumah kaca, pemborosan sumber daya, degradasi tanah, dan kelangkaan keanekaragaman hayati.
Pada akhir sesi, dr. Anas Ma’ruf, M.K.M menyampaikan bahwa perguruan tinggi memiliki peluang dalam pengelolaan food waste sebab memiliki banyak sumber sampah pangan yang dihasilkan, tersedianya sumber daya manusia, dan pemanfaatan teknologi.
Perwakilan tim peneliti kesehatan lingkungan UIN Jakarta, Qonita Hanaah dan Pasha Fauziah Labrii Gavriela, menyampaikan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa 45,46% civitas akademika UIN Jakarta masih memiliki perilaku food waste. Faktor religiusitas dan kemudahan layanan daring memiliki korelasi signifikan dengan perilaku ini.
Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.K.M., M.Kes menanggapi hasil penelitian tersebut dengan menyebutkan bahwa Indonesia memang berada dalam kondisi darurat sampah makanan. Hal ini juga menjadi tantangan serius dengan Indonesia menempati peringkat pertama penghasil sampah makanan rumah tangga di Asia Tenggara pada 2023.