Oleh Farid Gaban
Pemerintahan Prabowo punya retorika bagus, kedengaran merakyat (populis) dan mengandung janji manis, sehingga banyak publik terpukau.
Tapi, sayangnya, jarang retorika itu diuji dengan seksama di media massa.
Makan Bergizi Gratis
Program ini belum sebulan berjalan. Masih harus dilihat keberlanjutannya.
Menteri Zulkifli Hasan mengatakan: perlu anggaran sebesar Rp 420 triliun untuk makan bergizi gratis 2025 jika mau diselenggarakan semua dan sepanjang tahun.
Tapi, anggaran yang dialokasikan dalam APBN 2025 hanya Rp 70 triliun, atau cuma 2,6% saja dari anggaran pemerintah pusat.
Beberapa pejabat sudah mengatakan anggaran itu akan habis Juni nanti. Dan pemerintah kini berpikir akan menambah Rp 140 triliun di semester kedua 2025.
Dari mana? Masih tanda tanya besar. Kini porsi anggaran terbesar pemerintah pusat (hampir 30%) dipakai untuk bayar utang: Rp 775 triliun.
Menghapus Utang untuk 1 Juta UMKM
Jumlah UMKM yang akan dibantu penghapusan utangnya hanya 1 juta dan hanya yang berutang ke Bank BUMN. Sementara jumlah keseluruhan UMKM ada 65 juta.
Angka 1 juta itu adalah usaha kategori menengah.
Usaha mikro (petani, kakilima dan nelayan) yang terjerat pinjol dan rentenir yang jumlahnya 60 juta lebih tidak akan mendapat fasilitas itu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani sendiri mengakui ada sekitar 30 juta UMKM yang belum/tidak memiliki akses pada pembiayaan murah. Mereka rawan menjadi korban rentenir dan pinjol.