Kimia Farma akan menggunakan alat rapid test antigen terbaik yaitu Panbio™ COVID-19 Ag dari Abbott yang sudah mendapatkan rekomendasi dari WHO untuk seluruh lab cabangnya di Indonesia. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani PT Kimia Farma Diagnostika dengan PT Itama Ranoraya Tbk, selaku distributor Panbio Abbott, Senin (14/6), di Ballroom Hotel Mandarin Oriental Jakarta.
“Rekomendasi dari WHO, dan tentu saja ijin edar dari Kemenkes adalah alasan utama mengapa kami memutuskan untuk memilih produk rapid test Panbio dari Abbott. Kami percaya produk Panbio adalah alat rapid test terbaik karena sudah berstandar WHO dan dipergunakan di berbagai negara. Produk ini akan kami pergunakan di seluruh lab cabang Kimia Farma,” papar Agus Chandra, Plt Dirut PT Kimia Farma Diagnostika kepada media di Jakarta.
Menimpali penjelasan Agus, Heru Firdausi Syarif Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk mengatakan, kerjasama ini merupakan penegasan komitmen Itama untuk membantu program Pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia melalui alat rapid test antigen dari Panbio Abbott yang menjadi andalan mereka. Sebagai perusahaan kesehatan, jelas Heru, Itama selalu mengedepankan alat kesehatan terbaik dan termutakhir yang bisa memberikan jaminan rasa aman kepada pasien.
Alat rapid tes Panbio™ COVID-19 Ag adalah alat uji aliran lateral untuk deteksi cepat kualitatif virus SARS-CoV-2 dan merupakan pilihan yang andal, terjangkau, mudah dibawa, serta dengan opsi yang dapat ditingkatkan. Perseroan ini mulai menjual produk Swab Antigen Test Panbio milik Abbott pada Oktober 2020.
Panbio COVID-19 Ag bertanda CE, telah menerima Emergency Use Listing (EUL) atau Daftar Penggunaan Darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sementara di Indonesia, Panbio Abbott telah memiliki ijin edar yang dibuktikan dengan nomor AKL (Alat Kesehatan Luar Negeri) dari Kemenkes karena memenuhi syarat penggunaan yang ditetapkan oleh Kemenkes dalam hal keakuratan.
Panbio memiliki dua tipe alat antigen test yaitu nasal dan nasofaring. Untuk yang tipe Nasal tingkat akurasi sensitivitas (kecocokan positif) ≥ 98,1% dan spesifisitas (kecocokan negative) ≥ 99,8%. Sedangkan untuk tipe Nasofaring memiliki tingkat akurasi sensitivitas (kecocokan positif) ≥ 91,4%% dan spesifisitas (kecocokan negative) ≥ 99,8%.
Berdasarkan hasil Uji Validasi Rapid Test Antigen yang dilakukan Balitbankes terhadap berbagai merek produk rapid diagnostic test (RDT), Panbio Covid-19 Ag nasofaring memiliki tingkat akurasi yang sempurna. Uji tersebut memperlihatkan, alat ini memiliki level sensitivitas (kecocokan positif) sebesar 100%, dan spesivisitas (kecocokan negatif) juga sebesar 100% pada orang yang diduga terpapar COVID-19 atau mengalami gejala-gejala akibat virus tersebut dalam tujuh hari terakhir.
Tes rapid antigen dari Abbott tidak memerlukan instrumentasi dan memberikan hasil sekitar 15 menit. Dengan proses yang simpel, alat ini sangat cocok untuk pengujian dalam skala besar pada berbagai keadaan dan kondisi masyarakat.
Tak hanya di Indonesia, tes Panbio COVID-19 Ag telah digunakan secara luas di Eropa, Asia, dan Afrika. Melalui kerja sama dengan Global Fund, WHO, dan Bill & Melinda Gates Foundation, Abbott terus menyediakan tes rapid antigen Panbio untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
“Ketika kami dipercaya untuk menjadi penyelenggara test Covid-19 pada acara-acara yang mengumpulkan orang, kami selalu merekomendasikan untuk menggunakan produk rapid test panbio ini. Dengan tingkat keakuratan tinggi dan ketersediaan alat ini di Indonesia tidak ada alasan untuk menggunakan produk lain,” ujar Agus, seperti pada acara Indonesia Muda yang akan diselenggarakan di M Bloc Space Jakarta pada hari ini (14/6).