ShopeePay Talk Bagikan Rahasia Ubah Tren Jadi Bisnis Kompeten

Tak Sekadar Viral

ShopeePay bersama Bittersweet By Najla, PVRA dan Komunitas Tangan Di Atas bagikan tips mempertahankan eksistensi bisnis di tengah berbagai tren kekinian 

Memasuki pertengahan tahun 2021, ShopeePay Talk, sebuah platform diskusi interaktif bulanan yang diinisiasi ShopeePay untuk membahas berbagai topik dan berbagi informasi yang ringan, trendy dan insightful, kembali hadir dengan tema ‘Dari Tren, jadi Bisnis Kompeten’.

Dalam episode kali ini, ShopeePay menggali lebih dalam tips untuk memanfaatkan tren menjadi ide bisnis menarik serta strategi untuk mempertahankan eksistensi bisnis di tengah ketatnya persaingan pasar bersama Najla Bisyir, Founder Bittersweet By Najla,  Kara Nugroho, Co-Founder & Creative Director PVRA, dan Ibrahim Mochamad Bafagih, Presiden Komunitas Tangan Di Atas.

Menjamurnya bisnis kekinian yang tengah digandrungi oleh masyarakat menginspirasi banyak pelaku bisnis untuk mengadopsi ide bisnis serupa, seperti halnya minuman kopi kekinian, boba, dessert box, hingga produk fesyen lokal seperti tas dan sepatu. Respon positif masyarakat terhadap berbagai inovasi produk yang dihadirkan pun mendorong peningkatan konsumsi masyarakat dan membantu pemilik bisnis dari skala kecil hingga besar untuk semakin tumbuh, khususnya di momen pandemi.

Keterangan foto: Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay membuka acara ShopeePay Talk. (ki-ka) Talk show dihadiri oleh Kara Nugroho, Co-Founder & Creative Director PVRA, Ibrahim Mochamad Bafagih, Presiden Komunitas Tangan Di Atas, dan Najla Bisyir, Founder Bittersweet By Najla

Kondisi tersebut pun secara nyata dapat mendukung upaya akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia yang disebutkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, diproyeksikan tumbuh menjadi 7-8 persen pada kuartal II-2021.

Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay mengatakan, “Kami percaya bahwa ShopeePay memegang peranan besar dalam membantu para mitra usaha terus tumbuh dan berkembang di tengah banyaknya inovasi bisnis, perubahan tren yang cepat, serta persaingan pasar. Tak hanya melalui promosi, sebuah bisnis harus terus mendorong diri untuk lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat menciptakan pembeda dari bisnis lainnya. Perubahan tren yang cepat pun harus dimanfaatkan pelaku bisnis untuk memperbarui ide dalam produk atau layanan yang ditawarkan agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.”

Banyak sekali kesulitan yang dihadapi saat ingin membangun bisnis. Namun, tantangan sebenarnya adalah bagaimana bisnis mampu mempertahankan eksistensinya agar tidak redup di tengah banyaknya tren dan bisnis baru yang bermunculan. Untuk itu, berikut adalah strategi yang dapat dilakukan oleh para pelaku bisnis:

Jadilah Konsumen dan Pahami Kebutuhan Mereka

Tak hanya menghadirkan bisnis yang ngetren, pelaku bisnis juga harus memposisikan diri sebagai konsumen dan melakukan riset pasar agar dapat menciptakan inovasi yang sesuai.

Pastikan produk atau jasa yang ingin dikembangkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, lalu rencanakan aspek finansial seperti kebutuhan modal dan harga penjualan secara matang. Lakukan upaya ini secara berkala untuk terus berinovasi dan mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.

Kara Nugroho, Co-Founder & Creative Director PVRA mengungkapkan, “Tren yang berkembang memang dapat menjadi inspirasi bisnis yang menjanjikan. Namun, diperlukan kecermatan dan kreativitas untuk menghadirkan bisnis yang bisa bertahan lama di tengah ketatnya persaingan pasar. Kami di PVRA berusaha untuk selalu selalu up to date dengan tren yang sedang populer sehingga produk kami selalu dicintai pengguna. Selain memberikan sentuhan khas ala PVRA setiap produk alas kaki yang kami produksi, kami juga mengadopsi beberapa metode pembayaran digital agar semakin memudahkan para pelanggan saat membeli produk PVRA melalui pembelian online.”

Perkuat identitas brand dan perluas pasar

Guna menjangkau lebih banyak konsumen, pelaku bisnis harus mengoptimalkan upaya pemasaran produk mereka secara rutin. Salah satu caranya adalah penggunaan media sosial dan platform e-commerce. Penggunaan hal-hal tersebut tentunya membutuhkan perencanaan yang matang mengenai identitas brand dan produk yang ingin dipasarkan, sehingga strategi pemasaran dapat dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. 

Najla Bisyir, Owner Bittersweet by Najla menjelaskan bahwa, “Bisnis Bittersweet by Najla lahir dan besar dari media sosial. Kami percaya selain kualitas produk yang baik, kami harus memanfaatkan media sosial untuk menampilkan beragam pilihan produk kami ke lebih banyak orang.”

“Kami juga mengadopsi pembayaran digital demi kemudahan bertransaksi pelanggan kami, serta menambah kanal penjualan melalui e-commerce. Dengan upaya ini, dessert box kami dapat dinikmati oleh konsumen di lebih banyak kota di seluruh Indonesia.”

Memanfaatkan momentum, serta terbuka dengan inovasi dan kolaborasi

Ketika menemukan peluang bisnis pada tren yang sedang hangat, pelaku bisnis harus segera memanfaatkan momentum tersebut sebelum tren yang ada tergantikan dengan hal yang lebih baru. Sebuah bisnis dapat berkolaborasi dengan influencer atau bisnis serupa lainnya agar terjadi persilangan pelanggan dari dua pasar yang berbeda.

Sebagai hasilnya, tren yang menjadi sumber inspirasi bisnis atau produk tersebut dapat bertahan lebih lama. Adanya kolaborasi juga dapat menciptakan inovasi pada produk yang ditawarkan, menghasilkan beragam promosi menarik, serta menjawab lebih banyak permintaan dan kebutuhan pasar. 

“Sebagai pegiat usaha, kita harus terbuka terhadap segala bentuk inovasi, diskusi dan kolaborasi positif, seperti yang rutin kami lakukan antar sesama anggota komunitas Tangan Di Atas. Hal ini dapat menjadi solusi praktis untuk saling berbagi tips dan strategi dalam meningkatkan layanan dan produk bagi konsumen. Untuk itu, bergabung ke dalam komunitas merupakan langkah strategis yang selalu didorong oleh komunitas Tangan Di Atas. Kami mengapresiasi inisiatif yang dilakukan ShopeePay untuk memberikan ruang diskusi positif bagi para pelaku bisnis melalui ShopeePay Talk. Melalui upaya ini, banyak bisnis dapat terbantu dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di masa sulit ini,” tutup Ibrahim Mochamad Bafagih, Presiden Komunitas Tangan Di Atas.

ShopeePay Talk akan terus dihadirkan setiap bulan dengan tema-tema yang menarik untuk berdiskusi dan berbagi informasi dari perspektif bisnis secara ringan, trendy, dan insightful. Nantikan ShopeePay Talk episode berikut dengan tema dan narasumber menarik lainnya.

Unduh aplikasi Shopee secara gratis melalui App Store atau Google Play dan segera aktifkan ShopeePay.

89% Generasi Milenial dan Gen Z Optimis pada Masa Depan

Meskipun Keduanya Mengkhawatirkan Pekerjaan, Pendidikan, dan KesehatanDi Indonesia, ketika berbicara terkait masa depan Generasi...

Kenalkan AI dalam Strategi Digital Marketing, MAXY Academy Gelar Webinar SEO dengan AI Gratis

Surabaya, 18 November 2024 – "SEO bukan hanya soal kata kunci, tetapi bagaimana kita...

Djournal Coffee Luncurkan Identitas Baru dengan Energi yang Lebih Segar

Menunjuk Laura Basuki sebagai CEO, Djournal Coffee Siap Membawa Energi Baru ke Dalam BrandnyaSelama...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Previous article
Next article