Dampak Pandemi Tidak Terkendali

Oleh Suryo Winarno

Kini ada petinggi negeri yang tidak suka istilah “tidak terkendali” melihat kondisi pandemi di Bumi Pertiwi. Sejatinya bukan kata tidak terkendali yang membuat tidak suka tapi diduga ia takut pengaruh kondisi tidak terkendali infeksi Covid-19 terhadap kehidupan bangsa Indonesia, citra petinggi pengendali pandemi, dan pemulihan ekonomi.

Namun di masyarakat yang diwakili oleh tokoh pemberani tidak terima dengan pernyataan petinggi bahwa kondisi pandemi di Indonesia terkendali. Sebagai bukti tokoh pemberani ini memaparkan kondisi lapangan di bumi pertiwi yang memilukan kemanusiaan. 

Kematian Tiada Henti

Akhir Juni 2021 kasus posisit Covid-19 loncat tinggi sebesar 21.342 orang (27 Juni). Seiring dengan perjalanan waktu infeksi Covid-19 naik tanpa henti hingga menjadi 40.427 orang (12 Juli), 47.899 orang (13 Juli), 54.517 orang (14 Juli), padahal infeksi Covid-19 sebelumnya telah turun dari 14.000 menjadi kisaran 4.800 orang per hari (awal Juni). 

Karena itu, pemerintah tidak menyangka terjadi tragedi kemanusiaan berupa kematian menjadi juara dunia dengan tingkat kematian 1.007 orang per hari (11/7) di saat pemerintah berupaya memulihkan perekonomian dan mengatasi dampak pandemi 2020. 

Akhirnya pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa dan Bali dalam rentang waktu 3-20 Juli 2021, dilanjutkan PPKM Darurat luar Pulau Jawa dan Bali per 12 Juli. Sementara tingkat kematian dunia setelah Indonesia adalah Rusia (749), India (720), Brasil (597), dan Kolombia (528).

Berdasarkan data Kemenkes, lima provinsi memiliki kematian tinggi meliputi Jawa Timur 279 orang, Jawa Barat 269 orang, Jawa Tengah 152 orang, DKI 54 orang,DI Yogyakarta 50 orang. Sehingga total kematian infeksi corona 66.464 orang per 11 Juli 2021.

Ditengah informasi memilukan korban meninggal dunia akibat infeksi Covid-19, pasien sembuh naik terus menimbulkan sikap optimis Satgas Penanganan Covid-19 mengatasi dampak pandemi di lapangan yang penuh tantangan menghadapi masyarakat multi etnik. Itulah fakta tragedi pandemi tahun kedua. 

Berdasarkan worldmeters.info (4 Juli), 297.299 orang sembuh dari serangan Covid-19 seluruh dunia Indonesia berada di posisi ketujuh. Namun pasien sembuh terus naik sejak 8 Juli (21.000) hingga kini 32.615 orang (11 Juli) dan 34.754 orang (12 Juli). 

Tujuh negara yang memiliki pasien sembuh dari infeksi Covid-19 teratas, posisi pertama adalah Brasil (49.068), disusul India (42.817), Kolombia (25.893), Argentina (19.182), Afrika Selatan (15.721), Rusia (15.4540), Indonesia (13.127).. 

Dampak Tragedi

Apa dampak tragedi kematian tingkat tinggi akibat infeksi Covid-19 bagi Indonesia ? Permintaan fasilitas kesehatan tinggi dibarengi chaos karena terjadi penimbunan tabung oksigen dan obat-obatan, penolakaan sejumlah negara dari pendatang Indonesia, warga negara asing meningalkan Indonesia, citra negara turun karena pengendalian Covid-19 tidak terkendali.

Penimbunan tabung oksigen dan harga obat tinggi telah ditangani pemerintah melalui penetapan standar harga resmi obat dan tindakan penegakan hukum kepada pelaku ekonomi yang melanggar aturan harga resmi setelah pemerintah menetapkan standar harga fasilitas kesehatan. Pertanyaanya, dijaminkah harga obat tidak naik di pasar selama krisis kesehatan?

Warga negara asing yang meningalkan Indonesia adalah warga negara Jepang yang bekerja di perusahaan Jepang di Indonesia. Menurut Kedutaaan Jepang, warga negara Jepang pada Rabu pagi menggunakan penerbangan charter kembali ke Jepang. Penerbangan dilakukan atas inisiatif perusahaan swasta Jepang (CNBC Indonesia, 14/7).

Sejumlah negara menolak pendatang dari Indonesia meliputi Singapura, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Oman, Uni Eropa (26 negara), Hongkong, dan Jepang. Total pendatang dari Indonesia ditolak negara asing mencapai lebih dari 30 negara. Apakah ini tidak menakutkan petinggi menghadapi penolakan puluhan negara asing tidak menerima warga dari Indonesia?

Citra negara Indonesia turun seiring dengan penanganan Covid-19 yang tidak terkendali mengingat penularan tinggi Covid-19 varian Delta yang diimpor dari India. Anehnya, tidak ada upaya penutupan pintu masuk dari warga asing Bandara Udara untuk pengendalian penularan virus impor, dengan alasan itu tidak direkomendasikan WHO.

Media Asing seperti Reuters yang berpusat di London menyoroti dua hal yaitu pecahnya rekor penambahan kasus harian selama 10 hari terakhir dan kurangnya suplai oksigen. Associated Press (AP) yang berbasis di New York menyatakan Indonesia sedang kekurangan oksigen dan kasus positif Covid-19 naik terus.

Dalam rangka mempercepat pengendalian penularan dan penyembuhan Covid-19, sejak beberapa hari hingga kini berdatangan bantuan fasilitas kesehatan negara asing seperti Australia, Singapura, China, Amerika Serikat 

Itulah kondisi terkini penyebab proyeksi ekonomi Indonesia direvisi Pemerintah dan Bank Indonesia mengingat pengendalian Covid-19 perlu penerapan PPKM Darurat dalam rentang waktu 3- 20 Juli 2021 di Jawa dan Bali. Masihkah data ini dikatakan terkendali?

Somerset Grand Citra Jakarta Tawarkan Year-End Sale dengan Diskon Hingga 50%

Somerset Grand Citra Jakarta mempersembahkan promo Year- End Sale yang menarik dengan menawarkan diskon...

Portofolio Merek MAP Boga Adiperkasa Tutup Tahun 2024

Meresmikan Gerai Baru dan Hadirkan Rangkaian Bingkisan Akhir Tahun EksklusifAkhir tahun sudah di depan...

POCO Dukung Masa Depan Esports Indonesia

Harga Lebih Ekstrem, Gaming Lebih JagoTeam Liquid ID baru aja bikin bangga se-Indonesia dengan...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here