Jumat berkah. Mungkin itulah kata yang tepat buat menggambarkan salah satu momen paling membahagiakan bagi 173.329 guru honorer yang dinyatakan lulus seleksi PPPK. Setelah nasibnya terkatung-katung puluhan tahun, akhirnya ratusan ribu guru honorer itu bisa menatap masa depan yang lebih cerah.
Dan momen kebahagiaan itu boleh jadi berlipat ganda dirasakan Pak Sukardi, guru honorer yang rumahnya dijadikan tempat menginap Nadiem Makarim saat kunjungan ke daerah. Di laman instagramnya @nadiemmakarim, Mas Menteri mengirimkan surat terbuka untuk sang guru yang ia sebut “Bapak Kos Saya”. Berikut surat terbuka Mas Menteri yang diposting di instagramnya:
Surat terbuka untuk Pak Sukardi, Guru Honorer di Lombok Tengah yang menjadi Bapak Kos saya:
Pak Sukardi, terima kasih sudah memperbolehkan saya menginap di rumah Bapak. Saya tersentuh dengan hidup Bapak, perjuangan 25 tahun mengabdi sebagai Guru Honorer. Bapak pernah mendapatkan pekerjaan di perkebunan dengan gaji 8 juta per bulan, tapi Bapak berhenti setelah beberapa minggu dan kembali mengajar di sekolah karena merasa tidak ada kepuasan diluar mengajar. Pengorbanan yang Bapak lakukan sungguh luar biasa.
Bapak pernah diberhentikan polisi karena helm Bapak rusak, dan ternyata polisinya murid Bapak. Bukannya ditilang, polisi tersebut malah memberikan Pak Sukardi uang untuk membeli helm baru. Itulah rasa hormat dan apresiasi yang Bapak ciptakan dalam murid Bapak.
Cerita Bapak yang paling mengharukan, adalah saat Bapak bertemu dengan murid Bapak yang sudah menjadi Kepala Sekolah. Bapak cerita pada saya saat bertemu murid tersebut Bapak merasa bangga sekaligus malu. Bangga karena murid Bapak sukses, tapi malu karena Bapak masih berstatus guru honorer dengan gaji jauh dibawah UMR.
Setelah 25 tahun berjuang, Bapak beserta 173.329 guru honorer lainnya hari ini berhasil lolos seleksi menjadi ASN P3K. Bapak akhirnya akan mendapatkan nafkah yang layak. Hari ini murid murid Pak Sukardi pasti akan bangga. Saya tidak akan pernah melupakan malam saya menginap di rumah Bapak. Terima kasih sudah menjadi inspirasi saya. Salam buat keluarga Pak. Titip salam juga untuk Ibu yang sudah menyuguhi saya ubi yang nikmat.
Salam hangat,
Mas Menteri