Home Whats New Konser Didaktik di Tengah Keindahan Alam Palu

Konser Didaktik di Tengah Keindahan Alam Palu

0
Konser Didaktik di Tengah Keindahan Alam Palu

Dinyanyikan Bersama Warga, Lagu Khas Kota Palu Sampe Suvu Roa dan Posisani Bergema Indah di Bukit Salena

KELOMPOK orkestra Ocas dari kota Asturias, Spanyol dalam rangkaian konser Vinculos Untuk Indonesia 2018 menggelar konser didaktikdisekaligus dua tempat yang menawarkan keindahan alam serta keramahan masyarakat Sulawesi Tengah.

Setelah rangkaian konser di Ambon selama sepekan lalu, ke 50 anggota Ocas yang dipimpin oleh Konduktor Manuel Vasquez menyapa masyarakat dusun Uventumbu dan Bukit Salena, memadukan dengan harmonis musik dan alam sekaligus menghadirkan pengalaman baru yang menakjubkan bagi siapapun yang menyaksikan momen istimewa ini. Konser di lokasi Bukit Salena yang sangat indah bahkanmasih dalam tahap perkembangan, dimana anggota orkestraOCAS menjadi tamu pertama kali yang menginjakkan kakinya di sini. Disambut dengan adat tarian Ranao (Tarian untuk menyambut tamu), masyarakat Bukit Salena ikut menari berkeliling sambil diiringi tabuhan Gimba.

Wakil Walikota Palu, Sigit Purnomo menyampaikan, “Saya sangat berbahagia dan menikmati suguhan dari teman-teman seniman Spanyol. Masyarakat Palu begitu terbuka dan menyambut sekaligus menikmati konser orkestra yang sangat interaktif. Masyarakat ikut melebur bersama saat Ocas membawakan lagu-lagu, mereka terlihat sangat bahagia sekali, saya terharu dan berharap momen ini tidak hilang.”  Lebih jauh, Sigit menjelaskan bahwa pembangunan daerah wisata di sini harus dirasakan langsung untuk kesejahteraan masyarakat Palu, “Kami bekerja keras untuk mewujudkan Bukit Salena menjadi destinasi atraktif untuk dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara”.

Sementara itu, Sekretaris Kota Palu, Asri, SH, menyampaikan, “Kami siapkan acara adat dan budaya di dusun Uventumbu, agar tamu-tamu bisa mengenal budaya kami. Kami sangat senang Vinculos bisa hadir di Sulawesi Tengah, selain untuk mempromosikan wisata alam, ngarai yang dilalui mata air ini ke depannya akan dikembangkan menjadi camping ground dan destinasiecotourism.

Kami ingin semua orang dapat menikmati konser orkestra, tidak hanya di dalam ruangan, tetapi juga dimanapun, di dalam dusun yang terpencil sekalipun.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Ansyar Sutiadi menyampaikan, “Untuk konser Vinculos kami memberikan dua lagu khas Sulawesi Tengah yaitu Sampesuvu Roa dan Posisani.” Ansyar menjelaskanbahwalagu Sampesuvu Roa artinya saudara, keluarga, teman yang ada di Palu. Sedangkan lagu Posisani artinya saling mengenal.Untuk tamu kami, Ocas, kami suguhkan pengalaman makan adat, Pora Binangga Kuala, Mompakoni (Permohonan kepada leluhur agar hujan datang) serta memperlihatkan permainan traditional Ni Sopu, menyumpit, dan silat tradisional, sebaliknya masyarakat kami bisa menikmati konser orkestra yang dibawakan dengan sangat interaktif.

Direktur sekaligus konduktor orkestra OCAS, Manuel Vasquez dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa anak-anak selalu menjadi prioritas penonton kami ketika konser didaktik. Kami ahlinya untuk konser didaktik terutama dalam berinteraksi dengan anak-anak, bahkan di Spanyol banyak yang meniru gaya konser kami.  Kami ingin semua orang dapat menikmati konser orkestra, tidak hanya di dalam ruangan, tetapi juga di manapun, di dalam dusun yang terpencil sekalipun.

Dalam lawatan ini, Pablo Albarran, salah satu pemain biola orkestra OCAS mencoba bermain Gimba, alat musik pukul khas Kaili, yang mengiringi sepanjang acara ritual adat. Ia sangat kagum dengan energi yang dimiliki pemain Gimba yang sudah berumur, dia bahkan harus sesekali menahan rasa pegal menabuh bedug tradisional khas Palu itu. Sementara itu, pemain Cello OCAS, Jamie Suarez sangat menikmati keindahan alam di Bukit Salena “Saya takjub dengan pemandangan dari atas bukit, begini semestinya, musik menyatu dengan alam.”

Konduktor OCAS Manuel Vasquez membawakan penampilan musik orkestra penuh dengan gurauan. Bersama dengan anak-anak, saat lagu twinkle little star, dirinya meminta anak-anak untuk membunyikan lonceng (bahasa Spanyol: campanita). Semakin makin lama semakin cepat lagu dibawakan, membuat anak-anak berusaha membunyikan bel dengan cepat. Salah satu yang digendong oleh Manuel membunyikan lonceng dengan penuh kehebohan hingga disambut gelak tawa masyarakat yang menonton.

Lagu–lagu yang dibawakan dalam konser didaktik kali ini termasuk Jokie Polka, La Billirrubina, serta Mambo yang dibawakan secara interaktif di mana penonton ikut menari berkeliling bersama pemain orkestra. Konser didaktik di Bukti Salena ditutup dengan lagu Sampe Suvu Roa yang ditulis sendiri oleh Wakil Walikota Palu dan mengajak anak-anak dan masyarakat ikut menyanyikannya bersama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here