Madu telah lama dikenal akan berbagai manfaat positifnya untuk kesehatan. Berbagai literatur menunjukkan bahwa madu telah digunakan sejak ribuan tahun lalu sebagai suplemen untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit.
Menurut Dr. Hj. Dewi Masyithoh, SP., M.Pt., Owner & Komisaris Kembang Joyo Group, manjurnya madu sebagai suplemen yang membantu penyembuhan berbagai penyakit ada kaitannya dengan kayanya zat sehat yang terkandung di dalamnya. Kembang Joyo Group sendiri merupakan produsen produk perlebahan asli Indonesia yang telah berdiri sejak 1998.
“Madu memiliki kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan yang tinggi. Untuk vitamin sendiri, madu merupakan sumber vitamin A, Bl, B2, B6, serta vitamin E dan K. Sementara itu, madu juga kaya akan mineral yang baik untuk kesehatan seperti magnesium, kalsium, niasin, asam pantotenat, riboflavin, kalium, fosfor, besi, mangan, asam amino dan masih banyak lagi. Kandungan-kandungan tersebut sudah terbukti mendukung kesehatan secara optimal. Madu juga sangat kaya akan antioksidan dan dapat berfungsi sebagai antibiotik alami,” kata Dewi Masyithoh.
Dari berbagai manfaatnya yang mendukung penyembuhan berbagai penyakit, madu juga dapat bermanfaat untuk mendukung penyembuhan penyakit pernapasan seperti Tuberkulosis (TBC). Penyakit ini cukup sering dijumpai di Indonesia dengan jumlah kasus diperkirakan mencapai lebih dari 800.000 orang. Hal ini membuat Indonesia menempati peringkat tiga kasus TBC terbesar di dunia.
Dewi Masyithoh melanjutkan, “Madu memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri dan jamur tertentu. Oleh karena itu, madu dapat membantu penderita TBC untuk mengatasi keluhan batuk. Hal ini penting mengingat TBC ditularkan saat penderitanya batuk.”
Selain bermanfaat untuk batuk, penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Mulago Hospital menunjukkan bahwa madu tak hanya mempercepat proses penyembuhan, tetapi juga menghambat bakteri TB untuk menyebar ke bagian lain tubuh.
Dilansir dari The Observer, bakteri TBC cenderung pertama menyebar dan menginfeksi paru-paru dan kemudian pindah ke seluruh sistem peredaran darah. Jika seseorang tidak menjalani pengobatan TBC tepat waktu, infeksi dapat menyebar ke ginjal, tulang belakang dan organ perut, yang bisa berakibat fatal.