Bila berbicara tentang pahlawan wanita, mungkin R.A. Kartini adalah nama yang pertama terlintas dalam pikiran. Sebab, R.A. Kartini merupakan tokoh pahlawan wanita yang paling dikenal di Indonesia, bahkan hari lahirnya diperingati yakni pada tanggal 21 April setiap tahunnya.
Sayangnya, generasi muda masa kini cenderung hanya mengenal sosok R.A. Kartini saja. Padahal sebenarnya, masih ada banyak pahlawan wanita lainnya yang turut berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, sehingga wajib dikenang dan dihargai.
Sebagai upaya meningkatkan kesadaran serta menambah wawasan generasi muda, McDonald’s Indonesia kembali menghadirkan kampanye McDonald’s Edisi Pahlawan dengan menghadirkan serial 3D Figur Pahlawan yang dapat dirakit sendiri, edisi spesial pahlawan wanita Indonesia, yaitu: R.A. Kartini, Nyi Ageng Serang, Maria Walanda Maramis, dan Martha Christina Tiahahu.
3D Figur Pahlawan ini dilengkapi dengan kode QR yang terdapat di kartu pahlawan, dan akan menuju pada laman Youtube, di mana konsumen nantinya dapat mendengarkan cerita mengenai kisah perjuangan para pahlawan wanita tersebut. Kampanye ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan bermakna lewat cara yang seru bagi generasi muda Indonesia.
Sebelum berkreasi dengan 3D Figur Pahlawan dari McDonald’s Indonesia, berikut beberapa informasi menarik seputar pahlawan wanita Indonesia yang perlu diketahui, terutama oleh generasi muda masa kini:
1. Raden Ajeng Kartini (R.A. Kartini)
R.A. Kartini lahir di Jepara pada 21 April 1879 dan keluarganya termasuk sebagai keturunan bangsawan. Statusnya ini pun membuat R.A Kartini memiliki kesempatan untuk belajar di sekolah elit, ELS (sekolah dasar Eropa) sehingga berkesempatan mengenal teman-teman keturunan Eropa.
Wawasannya semakin terbuka, karena saat ia terpaksa berhenti sekolah, ia pun banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, serta menulis surat kepada sahabatnya di Eropa. Hal itu pun memacu semangat dirinya untuk memajukan kaum perempuan pribumi pada masa itu, yang masih berada pada status sosial rendah.
R.A Kartini memperjuangkan emansipasi wanita agar perempuan pribumi bisa memiliki status sosial dan hak setara dengan laki-laki.
Perjuangannya tak mudah dan dipenuhi jalan panjang berliku, namun tekad dan semangat R.A Kartini berhasil memberikan dampak nyata, hingga dirinya dinobatkan sebagai pahlawan kemerdekaan nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 1964 yang dikeluarkan pada 2 Mei 1964.