Selamat Datang Gen Z

Oleh Eileen Rachman & Emilia Jakob

Beberapa tahun lalu, kita masih membicarakan bagaimana menghadapi gaya bekerja para milenial yang rasanya begitu jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. Namun, saat ini, para milenial pun kewalahan menghadapi teman-teman generasi muda tim kerja mereka.

Dengan generasi yang dikenal dengan sebutan gen Z ini, jurang perbedaan dengan generasi-generasi sebelumnya terasa semakin tajam. 

Gen Z belum pernah hidup dengan keadaan ekonomi yang stagnan. Dunia mereka adalah dunia start up. Fokus mereka tidak lagi pada transformasi teknologi karena bagi mereka teknologi sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Berhubungan dengan mereka membuat para milenial pun “merasa tua”.

Namun, berbeda atau tidak, sebagian dari mereka sudah berada di tengah-tengah kita dan dalam waktu dekat jumlahnya pun akan terus bertambah memenuhi segmen terbesar dari populasi organisasi kita.

Bila pada generasi-generasi dahulu loyalitas dianggap sesuatu yang penting, tidak demikian halnya bagi gen Z. Banyak dari kita yang merasakan kesulitan mempertahankan generasi ini di organisasi.

Dengan informasi mengenai ketersediaan lowongan kerja yang begitu mudah diakses oleh setiap orang, pasaran tenaga kerja menjadi lebih terbuka bagi mereka untuk memilih organisasi yang dapat memenuhi kebutuhannya.

Dari survei tahun 2023 mengenai workplace engagement yang dilakukan project management institute, ditemukan bahwa lebih dari separuh tenaga kerja muda ini tidak bertahan di organisasi untuk waktu yang relatif lama.

Sebanyak 59 persen di antaranya beralasan tidak menemukan kepuasan di tempat kerja, 57 persen mencari pengembangan karier, dan 53 persen merasa ketidakcocokkan antara nilai dirinya dan organisasi.

Bila organisasi meyakini bahwa di tangan generasi muda inilah letak masa depan mereka, perubahan pun perlu direncanakan dari sekarang karena kita tidak bisa mengharapkan transformasi terjadi secara alamiah.

Fleksibilitas dan mindfulness

Bagi gen Z, fleksibilitas dalam bekerja sangat penting. Dengan kemajuan teknologi, ruang dan waktu pun menjadi seamless bagi mereka. Mereka tidak lagi membagi kehidupan dalam dikotomi kehidupan pribadi dan bekerja. Organisasi memang perlu memastikan agar kualitas pekerjaan dan layanan yang dihasilkan tetap sesuai dengan standar yang prima.

Missoni dan The Ritz-Carlton Hadirkan Missoni Resort Club Eksklusif di Bali

Perpaduan Desain Ikonik Italia dengan Keanggunan The Ritz-Carlton di Tepi Pantai Bali yang Menakjubkan Missoni...

Perkembangan AI di Indonesia: Tren, Tantangan, dan Masa Depan

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah salah satu teknologi yang berkembang pesat di...

Crypto Narrative dan Masa Depan Kripto: Apa yang Bisa Kita Harapkan di 2025?

Crypto narrative adalah cerita, ide, atau kepercayaan yang mendorong tren di dunia kripto. Narasi...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here