Pemberdayaan Perempuan oleh Perempuan
Benarkah perempuan tidak berdaya, hingga merasa perlu mengkampanyekan pemberdayaan perempuan?
Adalah menyenangkan melihat wanita cantik, mapan serta berpenampilan menarik melintas di depan mata. Seakan hidup begitu sempurna dan kebahagiaan selalu mengiringi langkahnya. Tapi siapa bisa menjamin, bahwa di balik penampilan tegar dan modis tadi, hidup para wanita milenial ini berjalan semulus kulit halusnya? Tidak sedikit yang terjebak segala permasalahan yang bisa mempengaruhi stabilitas keluarga dan rumah tangga.
Lalu, benarkah perempuan kerap pula tidak berdaya, hingga mereka merasa perlu mengkampanyekan pemberdayaan perempuan?
Berangkat dari kondisi di atas, para perempuan era milenial harus mampu mengelola permasalahan hidup terutama juga yang muncul di lingkungan perkotaan. Kepedulian akan kehidupan perempuan oleh kaum perempuan sendirilah membuat perjuangan mereka semakin merambah ke arah pemberdayaan kaumnya.
Lewat Ladies of The Fellowship (LOF) yang merupakan wadah kaum perempuan di bawah naungan Full Gospel Businessman Fellowship Indonesia (FGBMFI), berusaha menjangkau para wanita untuk diperlengkapi dan diarahkan agar menjadi wanita kuat dan Tangguh agar bisa berperan sebagai penolong suami dan keluarga serta menjadikan putra putri mereka generasi yang berintegritas membangun bangsa.
Sebagai langkah nyata LOF, melalui ajang World Woman Conference (WWC) hari Kamis-Jumat, 24-25 Oktober lalu di hotel Ritz Carlton Pacific Place SCBD Jakarta, kaum perempuan dibekali berbagai ilmu pengetahuan, baik bersifat rohani maupun pengetahuan umum. WWC merupakan ajang multi-event wirausaha mengusung tema WomaNow, Woman Living in the Millennial Time, sebuah ikhtiar dan komitmen kuat organisasi dalam mendorong dan mendukung upaya bersama untuk pemberdayaan perempuan Indonesia.
Diramaikan lebih dari 3000 peserta dari dalam dan luar negeri, WWC menghadirkan sejumlah tokoh internasional dan nasional dari beragam latar belakang sebagai pembicara seperti pakar keluarga Jim Burns, Suzette Hattingh, Yenny Wahid, Liliana Tanaja Tanoesoedibjo, Yung Yung Pribadi, Veronica Colondam, Inez Kristanti, Anne Patricia, Farida Bau, Dato’ Sri Tahir, Vincent Raditya, Prof. Wimpie Pangkahila, Haryanto Kandani, Didi Budiardjo Alexandra Sadeli, Susy Kleo, Eka Deli, Nita Lesmana, dan sederet nama lain. WWC diharapkan akan menjadi wadah para Womens Now untuk mendapatkan kebutuhan informasi agar bisa berbagi dan berperan sebagai ibu seutuhnya serta berkenan di mata Tuhan. (IS)