Mind Over Body

Ini bukan judul gaya-gayaan. Ini berkaitan dengan ritual setiap Senin. Kenapa? Karena pasti Anda kenal atau sering menemukan kalimat ‘I hate Monday – Saya benci Senin’. Apa salah hari itu pada Anda? Kenapa harus dibenci?

Hahaha … kalimat ini memang biasanya hanya ada di benak mereka yang tinggal atau bekerja di kota besar. Atau untuk mereka yang bekerja di perusahaan atau lembaga yang setiap Senin sibuk karena pekerjaan menumpuk di awal pekan.

Apalagi setelah libur panjang seperti hari ini. Lengkaplah Senin di-bully habis-habisan … Kalau Senin bisa bicara pasti dia akan protes, “Aku salah apa kakaakk…???“

Kata ‘I hate Monday’ konon ada sejarahnya. Monday disease, itu kata lainnya, dipercaya berawal dari para pekerja penyortir bulu domba untuk dijadikan wol di negara-negara penghasil wol. Mereka benci masuk kerja kembali menyortir bulu domba setiap Senin setelah libur Sabtu dan Minggu. Kenapa begitu. Karena mereka selalu mendapatkan serangan penyakit asma yang diakibatkan dari bulu-bulu domba itu.

Di sisi lain, ada juga teori yang mengatakan bahwa sindrom Senin ini karena ritme biologis tubuh manusia. Yang mudah untuk dipahami adalah karena tubuh saat merasa rileks pada Sabtu dan Minggu, pasti akan ‘meradang’ saat bertemu dengan rutinitas kerja yang diawali oleh hari Senin.

Beberapa penilitian mengatakan bahwa stres tinggi biasa ditemui saat pukul 8 hingga 9 pagi setiap Senin. Well … cukup masuk akal juga sih.

Anda pernah mendengar atau baca istilah ‘Mind Over Body’ (MOB)? Bagi Anda yang belum pernah tahu begini penjelasan sederhananya. MOB ini adalah cara berpikir yang melampaui kemampuan logis tubuh. Biasanya hal ini sering ditemui dalam dunia olahraga. Di mana seorang atlet bisa mencapai suatu prestasi tertentu dalam kondisi yang tak mungkin bisa dilakukan secara logis. Kuncinya, para atlet ini menanamkan pikiran bahwa ia mampu mencapai prestasi itu dalam kondisi apa pun.

Kuncinya, para atlet ini menanamkan pikiran bahwa ia mampu mencapai prestasi itu dalam kondisi apa pun.

Apakah MOB atau Mind Over Matter bisa dipelajari atau dilatih? Ya, bisa … Banyak literatur dan tinggal tanya mbah Google. Salah satunya link ini.

Yang jelas, untuk bisa melakukan MOB kita perlu latihan dan latihan. Yang utama dalam latihan MOB adalah pikiran harus rileks, lalu menanamkan pikiran-pikiran positif dan proaktif bukan reaktif. Yang sering berolahraga Yoga pasti tidak sulit untuk melatih hal ini.

Lalu, apa hubungannya dengan Senin? Kepo? Begini, bila Anda sudah mampu melakukan MOB maka sindrom Senin bukanlah apa-apa. Anda akan bisa mencapai prestasi kerja atau apa pun di hari apa pun. Make sense?

Untuk lebih semangat simak video seorang atlet lari ini ya. Video ini paling fenomenal.

Sebelum mengakhiri tulisan ini saya ingin mengutip kata-kata mendiang Steve Jobs (pendiri dan pemilik Apple Macintosh) berikut; Being the richest man in the cemetery doesn’t matter to me. Going to bed at night saying we’ve done something wonderful, that’s what matters to me.

Makna bebasnya kira-kira begini; Menjadi orang terkaya yang akhirnya berakhir di pemakaman bukan hal yang membuat saya senang. Hal terpenting buat saya adalah saat setiap mau tidur saya bisa mengatakan pada diri sendiri bahwa hari ini telah saya lewati dengan sesuatu yang indah. (Arif ELTORRO)

HAM Jakarta Rayakan HUT ke-17 dengan Tema “Love & Togetherness”

Himpunan Anak Media Jakarta (HAM Jakarta) memasuki usia remaja. Mencapai 17 tahun perjalanan bukan...

Bittime Gandeng Manta, Babylon, dan Primitive Ventures Gelar Event Web3 Afterglow

Targetkan pertumbuhan komunitas Web3 Indonesia, Bittime bersama Manta Network, Babylon, dan Primitive Ventures gelar...

Missoni dan The Ritz-Carlton Hadirkan Missoni Resort Club Eksklusif di Bali

Perpaduan Desain Ikonik Italia dengan Keanggunan The Ritz-Carlton di Tepi Pantai Bali yang Menakjubkan Missoni...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here