Kehadiran batik yang sudah diakui oleh UNESCO pada 2009 sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity), ternyata tidak terpancarkan sehari-hari oleh orang Indonesia terutama generasi Z yang dekat dengan globalisasi sejak dini.
Namun, mahasiswa semester 5, kelas Marketing Communication – 1 Transpark, IKB LSPR tidak berpendapat demikian, mereka memiliki rasa peduli terhadap keberadaan batik Indonesia yang diwujudkan melalui acara yang sangat melekat pada tanah air Indonesia dan tetap menjadi gaya yang kekinian.
Acara yang diselenggarakan pada Sabtu, 22 Januari 2022 ini memiliki judul “SUARA” dengan kepanjangan “Suar Kain Nusantara”. Acara ini merupakan bagian dari LSPR Managing Events Festival 2022.
Mata kuliah Managing Events hadir untuk menyiapkan mahasiswa IKB LSPR, khususnya yang ada pada konsentrasi Marketing Communication agar dapat berkolaborasi dan menjalankan konsep dan ide dasar yang datang dari pihak ketiga. Melvin Bonardo Simanjuntak,M.I.Kom selaku dosen juga menambahkan bahwa “anak-anak LSPR yang sangat aktif dan kreatif begitu semangat dalam menyambut LSPR Managing Events Festival 2022 ini.”
Pandemi Covid tidak menghambat para mahasiswa untuk memberikan yang terbaik dan membuktikan cintanya pada museum dan budaya Indonesia melalui caranya masing-masing.
LSPR Managing Events Festival 2022 ini hadir dengan 8 kegiatan, di 6 museum berbeda di bawah naungan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan salah satunya adalah Suar Kain Nusantara. Mahasiswa bukan hanya memahami teori yang ada di kelas, namun juga membuat konsep acara, proposal, mencari sponsor dan media partner serta belajar bagaimana membuat konsep acara yang bernilai jual dan memiliki unique selling point (USP) sebagai branding dari acara yang ada.
LSPR Managing Events Festival 2022 mengangkat tema besar “Momentum in your museum”, sebagai pernyataan sikap mahasiswa Managing Events untuk mengambil bagian dalam memberikan daya gerak dan semangat baru di awal 2022 untuk kembali menghidupkan penyelenggaraan suatu acara dan mempromosikan museum di tengah masa pandemi yang membawa tantangan bagi industri kreatif, budaya, dan museum sebagai jendela sejarah dan kekayaan budaya yang dimiliki.
Dengan tema demikian, “SUARA” bekerjasama dengan Unit Pengelola Museum Seni, Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan acaranya di Museum Tekstil, Tanah Abang, Jakarta Barat.
Alasan di balik pemilihan nama “SUARA” adalah mahasiswa memandang kain Nusantara memiliki potensi yang luar biasa namun tertutup oleh berbagai distraksi zaman sekarang membuat suar atau cahayanya ‘tertutupi’.