Ditinjau oleh Dr. Maria Magdalaena Purba, SpM
Manusia adalah makhluk visual. Lebih dari mendengar, merasakan, menyentuh, ataupun mengecap, manusia sangat mengandalkan penglihatan untuk dapat lancar beraktivitas dan bekerja. Karena itu, kesehatan mata haruslah menjadi prioritas utama. Saat mata bermasalah, mesti ada tindak lanjut segera untuk mencari solusinya demi menjaga produktivitas dan kualitas hidup.
Salah satu jenis gangguan penglihatan yang paling umum adalah kelainan refraksi. Ketika seseorang mengalami kelainan refraksi, cahaya yang masuk ke mata tak bisa difokuskan secara langsung ke bagian belakang mata.
Akibatnya, benda yang terlihat oleh mata menjadi buram. Gejala lain refraksi mata termasuk penglihatan ganda, pandangan berkabut, muncul halo atau lingkaran putih saat melihat di cahaya terang, dan mata terasa tegang.
Penanganan yang umum pada kelainan refraksi adalah mengenakan kacamata atau lensa kontak. Dibanding lensa kontak, kacamata lebih sering menjadi pilihan karena alasan kepraktisan.
Lensa kontak memang membuat penggunanya seakan-akan tak memiliki gangguan penglihatan. Tapi alat bantu visual ini tak bisa dikenakan sepanjang hari karena justru bisa menambah masalah pada mata.
Lensa kontak alias softlens umumnya disarankan hanya dikenakan selama 10-12 jam tiap hari. Jika lebih dari itu, mata bisa mengalami iritasi atau bahkan infeksi. Pengguna juga harus membawa peralatan lensa kontak seperti alat bantu pasang dan cairan pembersih ke mana-mana.
Selain itu, pengguna harus sangat berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan karena debu bisa merusak softlens dan bisa berdampak buruk pada kornea mata.
Orang yang enggan direpotkan oleh berbagai risiko komplikasi dari lensa kontak akan memilih kacamata yang lebih praktis. Cukup menaruhnya di daun telinga, beragam benda di sekitar seketika terlihat dengan jelas oleh mata.
Meski demikian, kacamata juga problematis. Selain mempengaruhi penampilan, penggunaan kacamata dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan bisa jadi lebih boros bila sering rusak karena harus mencari gantinya.
Dibanding lensa kontak dan kacamata, solusi yang lebih cepat dan aman untuk mengatasi masalah penglihatan yang buram, tidak jernih, atau berbayang karena kelainan refraksi mata adalah LASIK atau Laser Assisted In-Situ Keratomileusis.