Sebagaimana tango, samba tidak dianggap terhormat: “Musik kacangan, musik orang negro.”
Pada tahun 1917, tahun yang sama dengan saat Gardel menggandeng tango ke depan pintu, samba meledak pertama kali di karnaval Rio de Janeiro. Malam itu, yang kemudian berlangsung bertahun-tahun, orang-orang bisu bernyanyi dan lampu jalanan menari.
Yak lama setelahnya, samba bermuhibah ke Paris dan Paris tergila-gila. Musik yang menyergap tak tertahankan itu adalah pertemuan semua musik hebat berbagai negara.
Musisi yang menjadi inspirasi bagi banyak yang lain, Pixinguinha, jago seruling dan saksofon, telah menciptakan gaya bermain yang tiada banding.
Prancis belum pernah mendengar yang seperti itu. Lebih dari bermain musik, ia bermain dengan musik, dan mengundang orang untuk ikut dalam permainan itu.
Eduardo Galeano
“Mirrors”
Penerjemah: Wardah Hafidz