Kita, future travelers perlu akses masuk yang nyaman dan infrastrukturnya. Suksesnya program satu paket, satu destinasi perlu dukungan masyarakat setempat. Sosialisasi tidak cukup dilakukan oleh pemerintah selaku fasilitator, juga oleh kalangan pelaku bisnis perjalanan wisata.
Sosialisi dan pelatihan secara berkesinambungan selayaknya dilakukan stake holder terkait. Ini sebagian pekerjaan pemerintah dengan dukungan swasta untuk implementasi dan mengembangkannya.
Bagaimanapun wujud destinasinya? Walau lokasinya terpencil, kebutuhan kekiniannya atau keperluan modernisasi tetap harus disediakan. Misalnya MCK (mandi cuci kakus) standar internasional, transportasi, convenience store, alat pembayaran non-tunai (tourist card dan virtual), APPS of the Destination.
Semua travelers memerlukan kemudahan mobilitas dengan segala informasinya yang terintegrasi dan akurat. Mungkin ada yang sudah pernah ke Singapura dan London? Di kedua kota ini saya sangat nyaman untuk mobilitas dengan mudah dan murah selama berkunjung.
Satu lagi, apakah saya memiliki ketertarikan pada destinasi di Indonesia yang menerapan aksi ramah lingkungan? Ya, ini tren global —green and sustainable tourism.
Tentu menarik jika ada pulau-pulau di Indonesia yang siap mempertunjukkan teknologi “free chemical” untuk kehidupan sehari-hari nya. Mulai dari pertanian, kemasan sampai ke pengelolaan limbahnya. Saya akan experience untuk menginap beberapa malam di sini. Pasti ada pelajaran yang bisa dibawa pulang.
Jadi sekali lagi kualitas suatu produk termasuk produk wisata itu sangat subyektif. Semua tergantung terhadap pengalaman apa yang dirasakan oleh penikmatnya pada saat itu.
Contoh konkretnya, mari kita masuk ke situs-situs guest review seperti tripadvisor, google review. Apakah dari satu review ke review lainnya isinya sama untuk produk yang sama dengan penikmat berbeda? Maka itulah bukti subyektivitas tersebut.
Pemikiran tertulis saya tentang cara atau bagaimana menarik niat, perhatian wisatawan secara umum ini masih sangat “sempit”, dibandingkan potensi Indonesia yang sangat luar biasa.
Dari slogan saya My Travel My Adventure terdapat letupan-letupan emosi yang membuat saya menjadi tertarik berkunjung ke satu destinasi.