Banjir Informasi

Menurut data Microsoft Work Trend Index 2023, 68 persen peserta survei mengatakan bahwa mereka kekurangan waktu untuk dapat fokus tanpa gangguan sepanjang hari; dan 62 persen merasa pencarian informasi telah menghabiskan waktu berharga mereka setiap hari.

“We spend more and more of our days separating the signal from the noise–at the expense of creativity,” demikian laporan yang dibuat Microsoft.  

Sebuah studi yang dilakukan Gallup terhadap 7.500 orang juga menemukan bahwa 44 persen karyawan merasa burnout alias lelah mental yang ekstrem akibat tumpukan informasi ini.

Banjir informasi tidak hanya masalah bagi individu, tetapi juga organisasi. Produktivitas karyawan akan menurun bila hal ini tidak ditanggulangi dan tentunya berdampak pada produktivitas organisasi secara keseluruhan. Daniel Levitin mengatakan, “Manusia bukanlah mesin. Kita perlu istirahat, waktu untuk berpikir, dan waktu untuk memproses informasi.”

Penelitian lain menunjukkan bahwa 36 persen manajer melaporkan buruknya kondisi kesehatan akibat informasi yang simpang siur di tempat kerja. Mereka merasa cemas, kesulitan tidur, dan sering menderita kelelahan.

Seperti yang dikatakan oleh Sheena Iyengar penulis buku The Art of Choosing, “Terlalu banyak pilihan dan informasi dapat membuat orang tidak fokus, membuat lebih banyak kesalahan karena multitasking, dan kurang cermat dalam memecahkan masalah.”

The power of choice

Dengan banyaknya e-mail yang harus dibalas, rapat yang harus kita hadiri, partisipasi dalam proyek dan tugas individual yang harus dirampungkan, sering kali kita sudah kebingungan untuk mengatur waktu. Kemampuan memilih dan menentukan prioritas karenanya sangatlah dibutuhkan. “Be choosy about choosing,” demikian kata para ahli.

Kekuatan memilih ini bukan seperti menentukan pilihan yang tepat dalam soal pilihan ganda, melainkan menentukan mana yang harus mendapat fokus perhatian kita. Sebelum memilih, kita bisa menanyakan, “Apakah hal ini sepadan dengan waktu yang harus saya habiskan? Adakah pekerjaan yang dapat saya delegasikan?”

Bila tidak, kita akan bersikap reaktif terhadap informasi yang masuk. Ketika kita bisa memilih mana informasi yang benar-benar berguna dan relevan, kita dapat mengembangkannya untuk berkreasi lebih lanjut.

Menurut Iyengar, dalam satu saat yang sama otak manusia hanya bisa mengingat tujuh hal maksimal. Bila memiliki “to do list” yang panjang, kita harus bolak-balik memeriksanya. Sementara bila memilih 3–5 prioritas yang akan kita lakukan, dengan mudah fokus akan tertuju pada hal tersebut.

Missoni dan The Ritz-Carlton Hadirkan Missoni Resort Club Eksklusif di Bali

Perpaduan Desain Ikonik Italia dengan Keanggunan The Ritz-Carlton di Tepi Pantai Bali yang Menakjubkan Missoni...

Perkembangan AI di Indonesia: Tren, Tantangan, dan Masa Depan

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah salah satu teknologi yang berkembang pesat di...

Crypto Narrative dan Masa Depan Kripto: Apa yang Bisa Kita Harapkan di 2025?

Crypto narrative adalah cerita, ide, atau kepercayaan yang mendorong tren di dunia kripto. Narasi...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here