Beethoven

Masa kecilnya seperti penjara, maka ia menganggap kebebasan seperti agama.

Karena itu ia mempersembahkan Simfoni Ketiga kepada Napoleon tetapi kemudian menghapusnya,

Ia mencipta musik tanpa peduli komentar orang,

Ia mencemooh para pangeran,

Ia selalu bertentangan pendapat dengan siapapun,

Ia sendiri dan miskin, dan ia harus berpindah rumah tujuhpuluh kali.

Dan ia membenci sensor.

Pada Simfoni Kesembilan, sensor mengubah judul “Ode untuk Kebebasan,” yang diambil dari penyair Friedrich von Schiller, menjadi “Ode untuk Kegembiraan.”

Pada debut Simfoni Kesembilan di Vienna, Beethoven membalas dendam. Ia memimpin orkestra dan paduan suara dengan energi tertumpah penuh sehingga sensor atas “Ode” diubahnya menjadi himne kegembiraan atas kebebasan.

Sampai nomer itu berakhir, ia berdiri membelakangi penonton, sampai seseorang memutar tubuhnya sehingga ia bisa melihat penghormatan ovasi yang tak bisa didengarnya.

Eduardo Galeano

“Mirrors”

Penerjemah: Wardah Hafidz

MAXY Academy dan LLDIKTI Wilayah II Perkuat Sinergi untuk Pendidikan Berbasis Teknologi

Palembang, 23 Januari 2025 – Hari ini, MAXY Academy sukses menyelenggarakan acara Maxy 1...

Siap Kejar Target 2025, BRI Finance Perkuat Strategi di Captive BRI

BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”) telah menetapkan target pertumbuhan konservatif di tahun 2025, berkaca...

Rayakan Tahun Baru Imlek 2025 di Ayana Bali

Dengan Pengalaman Kuliner Baru dan Perayaan EksklusifAyana Bali, resor terintegrasi terbesar di Bali, mengajak...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here