Pada BBM Ketoprak para peserta ketoprak sebelum beranjak ke praktek, terlebih dahulu mereka dibekali dengan materi-materi seputar ketoprak, seperti sejarah dan perkembangan ketoprak, penyutradaraan, dan juga keaktoran. Sedangkan pada sesi praktek, para peserta diajarkan memakai busana dalam ketoprak. Lebih dalam lagi, para peserta ketoprak diajarkan membuat sebuah produksi ketoprak yang dimulai dari proses reading,casting, blocking (gerak tubuh dan mimik), hingga penyesuaian kostum pementasan.
Selain belajar mengenai materi dan praktek, para peserta juga melakukan kunjungan atau studi budaya ke dua tempat, yaitu di Vihara Mendut dan Candi Mendut. Di Vihara Mendut para peserta diajarkan tentang keberagaman dan toleransi, sedangkan di Candi Mendut para peserta melakukan eksplorasi terhadap bangunan yang sudah menjadi cagar budaya tersebut.
Pada hari terakhir pelaksanaan BBM di Magelang, yaitu 24 Juni 2022. Para peserta dari kedua progam BBM tersebut akan membuat pementasan hasil pembelajaran di Studio Mendut Jl. Mayor Kusen No.8, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Pementasan tersebut merupakan hasil dari praktek belajar bersama para maestro. Peserta tari akan membawakan tiga jenis tari, yaitu yaitu tari tunggal, berpasangan, dan kelompok, sedangkan untuk ketoprak para peserta akan mementaskan lakon Gegayuhan Winardi yang merupakan serial Pangeran Diponegoro.
Belajar Bersama Maestro Tari Topeng
Seni Topeng di Nusantara sudah dikenal sejak lama, yaitu sejak zaman Kerajaan Gajayana (760 Masehi) di Kota Malang, Jawa Timur. Topeng pertama yang dibuat dikenal dengan istilah Puspo Sariro (bunga dari hati yang paling dalam) yang merupakan simbol pemujaan Raja Gajayana terhadap arwah ayahnya, Dewa Sima. Topeng adalah salah satu properti yang digunakan di dalam seni pertunjukan, baik tari maupun jenis seni pertunjukan lain di Indonesia.
Topeng memiliki banyak keragaman dan gaya masing-masing yang tersebar di seluruh Indonesia, sebut saja Topeng Cirebon, Topeng Lengger Wonosobo, Topeng Banjar, dan masih banyak yang lainnya.
Pada tahun 2022, Program Belajar Bersama Maestro (BBM) memilih Tari Topeng sebagai Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) dengan maestro Didik Nini Thowok dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan, pengalaman, wawasan, keterampilan kepada para pelaku budaya muda yang sudah menggeluti kesenian tari untuk belajar bersama maestro Didik Nini Thowok yang sudah menekuni seni pertunjukan tari topeng berpuluh-puluh tahun, sehingga nantinya para pegiat budaya muda akan menjadi pelopor dalam pemajuan kesenian pertunjukan tari topeng.
Kegiatan BBM dengan OPK Tari Topeng dilaksanakan secara daring dan luring dengan bekerjasama dengan Komunitas Lima Gunung. Kegiatan daring berupa webinar dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2022 dengan tema “Topeng”.
Untuk kegiatan luring dilaksanakan pada tanggal 18-24 Juni 2022 yang bertempat di Studio Mendut, Jl. Mayor Kusen No.8, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Peserta BBM Tari Topeng luring diikuti oleh 20 peserta. Para peserta tersebut merupakan pegiat seni tari muda yang berasal dari Kawasan Borobudur dan sekitarnya. Setiap hari, mulai 18-24 Juni 2022 para peserta digodok untuk berlatih dengan materi-materi yang telah disiapkan, diantaranya adalah, teknik berdiri dan berjalan dari beberapa bentuk tari topeng, teknik menghidupkan karakter topeng, latihan ekspresi melalui topeng hingga membuat koreografi tari topeng.
Menurut Eyang Didik, “Program BBM ini sangat penting, karena kita menanamkan pengertian, pemahaman dan kecintaan pada generasi muda terutama, tentang keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.”