“Kesehatan itu merupakan sebuah anugerah yang diberikan Allah SWT kepada kita. Sehat, bebas dari segala macam penyakit, adalah kenikmatan, yang karenanya harus kita syukuri dan jaga sekuat tenaga,” ujar Gus Ali Zainal Abidin selaku Pengurus Pondok Pesantren Putri Tahfidzul Qur’an Al Hikmah Semarang.
Hal itu dikemukan dalam acara yang bertajuk “Pelatihan Santri Berseri; Bercahaya, Sehat, dan Percaya Diri”, yang merupakan program kerjasama Kementerian Agama Republik Indonesia dan Unilever Indonesia, yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebersihan dari kalangan santri dan santriwati.
Acara ini mendapat dukungan dari brand-brand lain di bawah naungan Unilever Indonesia, termasuk Pepsodent, yang tidak hanya berkaitan dengan kesehatan pada umumnya tetapi juga kesehatan dan perawatan gigi dan mulut. Acara ini melibatkan 300 santri PPTQ Al Hikmah Semarang, yang berlangsung di Auditorium & Wisma RSUD Dr. Adhiyatma, MPH, Semarang, Selasa (13/2).
H. Amin Handoyo, Lc. dari Kanwil Kemenag Jawa Tengah yang hadir di acara tersebut menyampaikan bahwa kesehatan dan kebersihan merupakan hal yang mendasar dari sisi santri, karena memang itu sudah banyak diajarkan dalam Islam melalui ilmu fiqih.
“Kami sangat mengapresiasi program ini, kehadiran Unilever ini bisa me-restore, melahirkan kembali, menyadarkan kembali akan pelajaran yang selama ini kami baca menurut agama Islam, namun mungkin ada sebagian dari kami yang belum melaksanakan secara baik,” katanya.
Kontribusi Pepsodent Program Santri Berseri
Selain memberikan edukasi terkait dengan perawatan kesehatan gigi dan mulut, Pepsodent juga melakukan aktivitas Sikat Gigi Bersama. Sehingga para santri tidak hanya diberikan teori, namun melakukan bagaimana cara menyikat gigi dengan baik dan benar.
drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia menyampaikan, Pepsodent dengan lebih dari 90 tahun kontribusinya di Indonesia, terus mewujudkan misinya dalam mendukung edukasi serta perawatan kesehatan gigi dan mulut.
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, 7 dari 10 orang Indonesia mengalami gigi berlubang dan di Kota Semarang ditemukan bahwa penduduk yang bermasalah dengan gigi dan mulut adalah 37,2%, serta hanya 2,21% yang memiliki perilaku menyikat gigi dengan benar.