Bhumi Atsanti dirancang bukan sekadar bangunan fisik, namun utamanya untuk menjadi rumah bersama dan ruang eksplorasi untuk menemukan, mengenali dan mencintai rasa kebudayaan yang diperoleh dari proses dialog dan srawung dari para pengunjungnya.
Komunitas kebudayaan dan masyarakat luas ke depan dapat memanfaatkan beberapa fasilitas yang ada diantaranya Pendopo Budaya (Limasan dan Joglo) yang berfungsi sebagai collective space, panggung terbuka sebagai open space untuk berbagai kegiatan seperti
Bhumi Atsanti membuka pintu untuk berkolaborasi dan bekerjasama di bidang pemajuan kebudayaan seluas-luasnya kepada seluruh pihak yang berkepentingan dalam agenda pemajuan kebudayaan.
tari, musik, dan penampilan kesenian lainnya termasuk kegiatan kebugaran dan kesehatan (wellness). Ke depan Atsanti akan dilengkapi dengan fasilitas Studio Audio Visual, Pusat Informasi Wisata Borobudur, Sentra UMKM, Cafe Kuliner Nusantara dan Wisma Tinggal (Home Stay). Kesemua fasilitas dan kegiatan tersebut hadir sebagai upaya untuk turut memberikan ruang publik untuk kegiatan kebudayaan bagi masyarakat yang membutuhkan ruang publik yang mudah dijangkau.
Pada akhirnya Yayasan Atma Nusvantara Jati berharap Bhumi Atsanti dapat menjadi mitra kerja komunitas, yayasan, kelompok penggerak kebudayaan yang telah lebih dahulu hadir dan beraktivitas di kawasan Borobudur. Kami meyakini bahwa kemajuan kebudayaan nusantara hanya dapat terjadi dan diwujudkan dengan jalan kolaborasi dan inovasi.
Maka atas dasar hal tersebut Atsanti Foundation melalui Bhumi Atsanti membuka pintu untuk berkolaborasi dan bekerjasama di bidang pemajuan kebudayaan seluas-luasnya kepada seluruh pihak yang berkepentingan dalam agenda pemajuan kebudayaan. Gerakan pemajuan kebudayaan adalah gerakan yang kolektif, sehingga untuk mencapai hasil dan gaung yang maksimal semua pihak perlu membuka diri untuk bekerjasama.