Berbagai macam kegiatan telah diprakarsai oleh champions muda yang tergabung dalam BW KEHATI sebagai penggerak perlindungan dan penyelamatan biodiversitas Indonesia.
Sebagai contoh di Cirebon, komunitas anak muda Ocean Young Guards, yang hidup dalam lingkungan akademik, rela turun dari kampus menuju kampung dengan fokus pada pengembangan karakter anak-anak usia 9-15 tahun yang tinggal di daerah pesisir dan pulau kecil melalui ide-ide kreatif mereka.
Komunitas muda ini membuat buku ilustrasi berisi tiga tokoh yang mewakili ekosistem laut, yaitu Diva sebagai putri karang, Akau sebagai pendekar mangrove dan Laso sebagai pejuang padang lamun.
Melalui buku ini, para champions BW KEHATI merancang pesan konservasi yang lebih mudah dimengerti oleh anak-anak usia dini,-selain melakukan penanaman bibit mangrove bersama; dengan tujuan menyelamatkan ekosistem laut penting di kawasan tersebut; yakni mangrove, terumbu karang dan juga padang lamun.
Contoh lainnya di Nusa Tenggara Timur, pada sebuah kampung dataran tinggi bernama Desa Colol, Kabupaten Manggarai Timur, seorang anak muda bernama Yoseph Ronaldi, dengan gigih membantu petani kopi yang terdampak krisis iklim, di tengah maraknya anak-anak muda desa yang pergi merantau meninggalkan kampung halaman. Ia menjadikan tanaman kopi sebagai pintu masuk membangun penyadaran dan aksi konservasi kepada para petani dengan melibatkan anak-anak muda setempat.
Gerakan-gerakan kolaborasi yang telah dibangun jejaring anggota BW KEHATI di seluruh Indonesia, telah berhasil menelurkan bermacam inovasi yang dilakukan oleh para champions BW KEHATI.
Gerakan kolaborasi dan inovasi tersebut diharapkan mampu memberikan solusi kepada masyarakat sekitar untuk menjaga, mempertahankan, dan memperjuangkan biodiversitas dari ancaman-ancaman yang datang; salah satunya yang sangat dirasakan oleh semua orang, yaitu krisis iklim.
”Lahirnya para champions BW KEHATI yang memiliki kepedulian dan melakukan aksi nyata dalam menjaga kekayaan biodiversitas Indonesia yang kian terancam, menjadi sebuah asa di masa yang akan datang. Dengan kepedulian dan gerakan anak-anak muda dalam isu konservasi dan biodiversitas tersebut, diharapkan menjadi kekuatan baru bagi generasi emas pada satu abad Indonesia di tahun 2045: di mana anak-anak muda saat ini akan memegang kendali kepemimpinan di masa depan,” tutup Rika.
Sampai saat ini, anggota BW sudah mencapai lebih dari 6000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan 12 jaringan yang berada di 10 universitas.