Harga Bitcoin kembali menjadi sorotan dengan prediksi mengejutkan dari Chief Investment Officer (CIO) Bitwise, Matt Hougan. Hougan memproyeksikan bahwa Bitcoin bisa menembus all-time high (ATH) sebelum pemilu Amerika Serikat (AS) pada 5 November 2024.
Perkiraan ini mencuat seiring dengan meningkatnya dukungan politik terhadap aset kripto, serta antusiasme investor yang semakin menguat.
Bitcoin Diprediksi Capai ATH Sebelum Pemilu AS
Awalnya, pasar memperkirakan bahwa Bitcoin akan mencapai ATH setelah pemilu, dengan harga diproyeksikan menyentuh $80.000. Namun, Hougan mengubah prediksinya setelah Bitcoin naik ke $67.000 baru-baru ini.
Menurutnya, pasar mulai menunjukkan euforia, dan investor tidak ingin tertinggal dalam potensi lonjakan harga Bitcoin yang bisa terjadi kapan saja.
Selain itu, Wakil Presiden AS, Kamala Harris, memberikan pernyataan yang secara tidak langsung mendukung ekosistem kripto. Dukungan ini, meski terbatas, menunjukkan bahwa pemerintah AS semakin memperhatikan pentingnya aset digital ini, yang bisa menjadi pemicu harga Bitcoin naik lebih lanjut.
Faktor Pendukung Lonjakan Harga Bitcoin
Selain pernyataan Kamala Harris, berbagai faktor lain turut memengaruhi kenaikan kurs Bitcoin. Salah satunya adalah minat yang semakin besar terhadap Exchange Traded Funds (ETF) berbasis Bitcoin.
Data menunjukkan bahwa lebih dari $500 juta dana telah mengalir ke ETF Bitcoin dalam waktu singkat, memperkuat keyakinan para investor bahwa aset ini memiliki masa depan yang cerah.
Geoff Kendrick, Kepala Riset di Standard Chartered Bank, juga memprediksi bahwa harga Bitcoin bisa mencapai $73.800 sebelum pemilu AS, didorong oleh meningkatnya popularitas ETF berbasis spot dan kuatnya posisi Donald Trump dalam survei elektabilitas.
Kendrick bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa jika Trump memenangkan pemilu, harga Bitcoin bisa melonjak hingga $150.000 pada akhir tahun.