Sementara, Ika Sastrosoebroto, antara lain memapaparkan bahwa public relations tidak hanya dimaksudkan untuk sekadar membangun awareness, tetapi juga untuk menjangkau loyalty beyond reason. “Bukan semata investasi dalam persepsi, tetapi juga untuk membangun business outcome selanjutnya,” kata Ika Sastrosoebroto.
Public relations, jelas Ika, juga berfungsi untuk mengilhami atau membujuk orang agar secara alami membicarakan “kita” dengan nada positif. Nada yang menghasilkan persepsi baik dan kredibilitas tinggi, juga yang dapat mengarahkan audience ke arah pembicaraan yang sesuai dengan harapan “kita”.
Dalam buku mereka ini, sebagai praktisi dan akedemisi di bidang public relations, Ika dan Susi sama-sama mendukung kebebasan pers dan kebebasan informasi di dunia media sosial, selama keduanya menjunjung tinggi kode etik jurnalistik, kebenaran, dan fakta nyata.
Mereka sepakat, konten media massa dan konten media sosial, harus obyektif dan memegang teguh tanggung jawab sosial. Praktisi dan akademisi public relations pun, tulis mereka, harus turut serta menjadi bagian dalam menciptakan konten-koten di kedua media itu, dan menciptakan peradaban informasi ke arah yang jauh lebih baik, terukur dan dapat dipertangungjawabkan.
Ika Sastrosoebroto, penulis, adalah seorang public relations profesional yang menekuni dunia public relations sejak 1995. Sebelumnya ia pernah berkecimpung di dunia advertising, graphic design, activation dan production house, serta mengikuti perkembangan komunikasi digital.
Berbekal Pendidikan Dasar di Marsudirini Jakarta Utara dan IISIP Jakarta, saat ini Ika masih berkarya sebagai CEO di Prominent PR.
Sebagai profesional PR, Ika sudah menangani strategi PR untuk beragam industri. Mulai dari industri properti, finansial, pertambangan, kesehatan, pariwisata dan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition/Event), transportasi/logistik, human capital development, FMCG, Cigarette, Personal Branding, Pertahanan dan lain-lain. Baik bagi perusahaan swasta dalam dan luar negeri, maupun instansi pemerintah dan NGO (Non Government Organization).
Bagi Ika, industri public relations atau komunikasi adalah “ladang bermain” yang tidak pernah melelahkan. Passion-nya di dunia public relations lahir dari semangat untuk berkompetisi secara fair dan fun, demi menghadirkan outcome terbaik bersama tim.