Untuk mempermudah akses konsumen, cerutu ini akan tersedia di platform online seperti chakracigars.id, marketplace, langkah berikutnya akan tersedia di beberapa ritel modern.
“Kami ingin cerutu ini bisa diakses di mana saja, bukan hanya di tempat eksklusif. Semua orang harus bisa menikmatinya,” ujar Benny Prasetyo.





Mengubah Persepsi Cerutu
Dengan harga yang dipatok di kisaran Rp160.000 per batang, atau Rp1.500.000 untuk satu kotak berisi 10 batang, Chakra One diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk di kalangan anak muda.
Benny menegaskan, “Kami ingin menghilangkan stigma bahwa cerutu itu mahal dan hanya untuk segelintir orang. Dengan Chakra, cerutu bisa dinikmati oleh siapa saja, bahkan anak muda. Cerutu ini tidak hanya keren, tapi juga lebih sehat.”
Melalui strategi ini, Chakra One berambisi untuk tidak hanya mengubah wajah industri cerutu lokal, tetapi juga membawa produk-produk Indonesia ke panggung dunia, membuktikan bahwa cerutu lokal memiliki potensi besar untuk bersaing dengan produk impor.
Kehadiran Chakra One tidak hanya menjadi inovasi di industri cerutu Indonesia, tetapi juga menjadi model pemberdayaan ekonomi lokal yang melibatkan UMKM dan petani.
Dengan fokus pada kualitas dan aksesibilitas, Chakra One berpotensi besar untuk menembus pasar global. Tantangan terbesar akan terletak pada edukasi pasar dan memperluas distribusi agar cerutu ini benar-benar bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Inisiatif ini menunjukkan bahwa produk lokal Indonesia memiliki daya saing tinggi dan dapat bersaing di pasar internasional dengan strategi yang tepat.