Coffee and Culture

Bisnis Kopi: Passion atau Sekadar Ikut-ikutan?

Maraknya kehadiran coffee shop di sekeliling kita menimbulkan tanggapan apakah bisnis tersebut dibuat berdasarkan passion yang dimiliki, atau hanya sekadar mengikuti tren?
 
Sabtu (4/09/2021) Padusi menggelar Webinar Series-nya yang bertajuk “Coffee and Culture” mengundang Frina Bonita yang merupakan General Manager (GM) Kampoeng Kopi Banaran dan Cepi Husada seorang Founder Resep Coffee sebagai narasumbernya.

Frina dan Cepi saat ini menggeluti dunia perkopian setelah sekian lama bekerja di bidang media.
 
Frina sebelum menjadi GM di Kampoeng Kopi Banaran merupakan pimpinan umum majalah Venue, lantas apa yang membuat ia merelakan jabatannya tersebut?

“Kalau mau jujur sih, sebenarnya waktu ditawarin ini awalnya saya sempat mikir-mikir juga. Sebelumnya kan saya di Jakarta, sekarang di Kabupaten Semarang yang ada di area Bawen. Saya jadi anak rantau nih kalau ditugasin di sini. Tapi ini sebuah challenge untuk mengembangkan bisnis yang bagi saya sama sekali baru, dipercaya oleh relasi yang selama ini dekat dengan majalah Venue,” ujar Frina. Tantangan yang ditawarkan membuat Frina berani melangkah memasuki dunia perkopian.

Frina tadinya berkecimpung di majalah yang membahas mengenai MICE dan pariwisata selama 14 tahun merasa ini merupakan passion-nya. “Bedannya, yang sekarang saya sebagai pelakunya,” katanya.
 
Kampoeng Kopi Banaran sendiri merupakan tempat wisata yang terintegrasi, bukan hanya menjual kopi saja tetapi banyak yang ditawarkan.

Kawasan wisata seluas 39,11 hektar tersebut merevitalisasi beberapa infrastruktur dan fasilitas yang selama ini kurang terpelihara, antara lain Banaran Sky View, mushala, area jogging tracks dan bike trails yang bisa dinikmati oleh komunitas lari dan sepeda.

Banaran Sky View secara rutin mengeluarkan menu-menu baru yang unik dan tentunya hanya bisa ditemui di Kampoeng Kopi Banaran. Beberapa signature menu yang ditawarkan di antaranya Nasi Goreng Kopi dan Grilled Chicken with BBQ Coffee Sauce untuk makanan, Mochalava Signature sebagai pilihan dessert, dan minuman Sky Blue yang bisa dinikmati sambil ditemani iringan live music.

Hub untuk Industri Kopi

Sementara Cepi Husada memiliki cerita yang berbeda, meski di industri yang sama. Cepi yang memiliki latar belakang media mengungkapkan, mengapa ia pada akhirnya terjun ke bisnis kopi. “Sebenernya sih ini sebagai perjalanan saja, jadi tetep sih bidangnya. Intinya, tetap di media komunikasi, kemudian dalam perjalanan itu saya masukkan industri kopi karena memang senang kopi dari dulu, ya akhirnya bersinggungan,” katanya.

Cepi melihat produksi nasional biji kopi mencapai 795.000 ton tetapi hanya 400.000 ton yang terserap, hal tersebut yang menggerakkan hati Cepi agar turun langsung membantu para petani yang berada di Ciwidey, Bandung.

Ciwidey adalah salah satu daerah dataran tinggi di kabupaten Bandung Jawa Barat. Wilayahnya memiliki iklim yang sejuk dan terkenal akan perbukitan yang ditanami berbagai jenis sayur dan buah. Salah satu penghasil kopi terbaik di Indonesia.
 
Cepi bersama dua partner-nya membentuk Resep Coffee untuk menyediakan platform, membantu para petani mengenal dan mencari pasar baru. Di Resep Inc. Cepi menjabat sebagai Founder & Managing Director. Sedangkan dua yang lain adalah Burhan Abe (Co-founder & Business Director) dan Antovany Reza (Co-founder & Digital Director).

ResepCoffee adalah sebuah hyperlocal platform berbasis web yang menjadi hub bagi kelompok tani untuk berkolaborasi dan mendapatkan informasi perkembangan teknologi, pasar, pendampingan UMKM/bisnis lokal untuk go digital.

Menurut Cepi berdasarkan pengalamannya, paling inti dalam bisnis adalah pembeli yang membeli dan pembayaran. Kedua hal tersebut yang membuat bisnis bertumbuh, “Nah dari situlah sebetulnya saya concern-nya bukan hanya produksinya tapi sebenarnya saya ingin memperkenalkan dengan buyers.”

Pasar dari usaha kopi sangatlah besar, setiap segmentasi memiliki selera yang berbeda, hal tersebut yang membuat Cepi dan Frina optimistis. Bukan hanya itu, budaya “nongkrong” yang dimiliki masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu merupakan salah satu potensi pasar kopi yang dapat dikembangkan.

(Nadia Husna Wear & Karisha Ainira)

BINUS University Naik 20 Peringkat se-Asia dalam Pemeringkatan QS World University Rankings Asia

Jakarta, 6 November 2024 - BINUS UNIVERSITY, sebagai Perguruan Tinggi Indonesia berkelas dunia mengucapkan...

Mengapa Startup Perlu Mendirikan PT di Awal Perjalanan Bisnis?

Di era ekonomi digital yang terus berkembang, semakin banyak startup muncul dengan ide-ide inovatif...

Marianna Resort & Convention Tuktuk Samosir Gelar Perayaan Diwali Pertama di Samosir

Pulau Samosir, terletak di tengah Danau Toba, adalah salah satu destinasi wisata terpopuler di...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here