Covid Menyerang Kormobid

Sebelumnya pada 13 Februari 2022 Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan selama transisi varian omicron yang diidentifikasi pada 16 Desember 2021, sebanyak 1090 orang wafat, 68 persen (741 orang) belum terima vaksin sama sekali, 76 persen pasien meninggal usia diatas 45 tahun, 49 persen pasien wafat lanjut usia, dan 48 persen memiliki kormobid.

Orang berpenyakit kormobid berisiko menerima gejala lebih parah ketika terinfeksi corona. Karena seorang kormobid punya dua atau lebih penyakit pada watu bersamaan. Makin banyak kormobid dimiliki seorang pasien, resiko meninggal akibat covid-19 makin tinggi. 

Data Satgas Covid-19 (2021) melaporkan orang berpenyakit ginjal memiliki 13,5 kali resiko kematian lebih tinggi dibanding pasien tidak memiliki penyakit kormobid. Penyakit jantung meningkatkan resiko wafat hingga 9 kali lipat, diabetes 8,3 kali lipat, dan hipertensi 6 kali.

Berpijak dari fakta ini, penderita penyakit kormobid memiliki sistem kekebalan tubuh lebih lemah ketimbang orang tidak berpenyakit kormobid. Selain itu, penderita penyakit kormobid telah mengalami komplikasi organ tubuh.

Photo by Michael Amadeus on Unsplash

Karena itu, tubuh penderita penyakit kormobid lebih sulit melawan infeksi corona. Kondisi tubuh mereka ibarat sudah cacat namun tidak kelihatan kecuali ahli kesehatan bisa melihat dari gejala yang dimiliki pasien.

Dari Ruang Kelas ke Dunia Digital: Kisah Sukses Direy Dealova di YouTube Shopping Affiliates & Shopee

Transformasi Digital yang Mengubah HidupDunia digital telah membuka pintu bagi banyak individu untuk bertransformasi...

Membangun Chemistry

Oleh Eileen Rachman & Emilia JakobChemistry dalam hubungan interpersonal adalah fenomena yang sering kita...

Pesona Kedamaian: Temukan Keindahan Amala Villas Ubud

Oasis Ketentraman di Tengah Keindahan Alam BaliDi antara hamparan hijau persawahan dan rimbunnya hutan...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here