Work smart not hard, demikian kata mereka yang berusaha mencari cara-cara baru, membuat sistematika sampai otomasi yang dapat membuat pekerjaan rutin dan repetitif bisa lebih efisien. Oleh karena itu, waktu yang ada dapat dimanfaatkan untuk pekerjaan yang memiliki nilai tambah.
Para atasan mendorong timnya untuk membuat tenggat yang realistis bukan idealis, sampai pada disiplin memulai dan mengakhiri rapat tepat waktu untuk membiasakan fokus bekerja pada waktu yang telah disepakati.
Saat membuat jadwal rencana kegiatan, pastikan hal-hal penting lain dalam hidup kita pun mendapat bobot sama pentingnya dengan pekerjaan. Dengan demikian, hidup kita juga mendapat tempat dalam jadwal rencana.
Kita juga perlu mengenal ritme biologis tubuh. Ada “orang pagi”, ada “orang malam”. Sesuaikan kegiatan bekerja yang memerlukan konsentrasi tinggi pada saat energi kita lebih penuh meski tentunya perlu juga mempertimbangkan ritme rekan kerja yang berbeda agar kita tetap dapat berkoordinasi dengan baik.
Jangan lupa memanfaatkan waktu jeda agar tubuh kita dapat segar kembali untuk bekerja dengan energi baru.
Steve Jobs yang supersibuk pun tetap memiliki prinsip “Hanya dengan mengatakan tidak, Anda dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang benar-benar penting.” Kita memang perlu berani mengatakan tidak, termasuk pada diri sendiri dan menetapkan batasan yang membela kesejahteraan jiwa kita.
Tidak setiap hari harus sangat produktif, asalkan selalu ada kemajuan walaupun belum sempurna.
“Dalam setiap hal yang dilakukan, Anda memilih arah. Hidup Anda adalah produk dari pilihan-pilihan.” – Dr Kathleen Hall
EXPERD, HR Consultant/Konsultan SDM
Diterbitkan di Harian Kompas Karier 31 Agustus 2024