”Ini dapat dimanfaatkan untuk mereprensentasikan sebagai kopi Indonesia, karena Kopi Luwak dapat menjadi jati diri Indonesia,” pungkas Djumantoro.
Diakhir pembicaraan, narsum sepakat bahwa Kopi kian relevan dibahas pada saat semua negara tidak dapat menghindari resesi dan kerawanan pangan. Ketahanan pangan harus kuat, dengan kopi yang para petaninya sejahtera dan dengan pengelolaan lingkungan hidup semakin baik. [*]