Mereka menikmati perpaduan keju Prancis seperti Mimolette, Comté, dan Brie dengan rempah lokal seperti kunyit, bunga lawang, dan lada hitam, yang menunjukkan keju Prancis sebagai pilihan utama untuk momen spesial dan selaras dengan cita rasa lokal.
Selain itu, lebih dari 150 mahasiswa kuliner di Academy of Pastry and Culinary Arts (APCA) di Jakarta dan Bali Culinary Pastry School (BCPS) mengikuti lokakarya eksklusif “French Cheese 101” yang kami adakan.
Inisiatif ini bertujuan untuk menumbuhkan bakat kuliner anak muda Indonesia yang memiliki passion untuk menciptakan makanan berkualitas serta mendorong mereka menjadi pencinta keju Prancis.
Para peserta, yang dipandu oleh seorang cheesemonger, juga mempelajari savoir-faire — keahlian berabad-abad dalam pembuatan keju Prancis — yang membuka rahasia aroma keju dan seni kuliner dalam menggabungkan keju-keju ini ke dalam berbagai kreasi hidangan.
Dalam sesi ini, mereka juga belajar membuat gougères – kue kecil berbahan dasar adonan choux keju – dengan rempah lokal, menjadikannya momen yang menyenangkan bagi banyak peserta.
“Saya melihat bahwa tren penggunaan produk gourmet, seperti keju Prancis, dalam resep tradisional Indonesia semakin meningkat,” kata Agung, seorang chef dari Jakarta.
Vesya, seorang mahasiswa dari BCPS juga menambahkan, “Konsumen lokal semakin berani mencoba berbagai hidangan, tidak hanya karena banyaknya wisatawan di Bali, tetapi juga karena keju Prancis, terutama blue cheese, semakin digemari sebagai bahan dalam hidangan fusion.”
Keunikan keju Prancis berasal dari industri susu yang terikat pada kekhasan wilayah penghasil keju dan variasi periode pematangan. Keju Prancis menawarkan lebih dari sekadar pengalaman rasa, tetapi juga sejarah dan gaya hidup Prancis, yang ditandai oleh kesukaan yang mendalam akan keragaman kuliner.
Tahun ini, kami dengan bangga menampilkan enam pilihan keju Prancis (Emmental, Brie, Camembert, Cream cheese, Fourme d’Ambert, dan Bleu d’Auvergne), yang masing-masing melambangkan gaya hidup Prancis.