Untuk roasting pun masih tergantung seberapa piawai seorang roaster memperlakukan green beans yang akan diolahnya. Kedua hal ini akan mempengaruhi rasa kopi yang akan dicecap oleh setiap pelanggannya.
Kemudian dari sisi harga, tidak selamanya green bean yang bagus dan roaster berkualitas itu menghasilkan harga yang mahal ketika keluar dari mesin kopi roasting.
”Sakha Coffee, perusahaan kami adalah salah satu jasa roasting kopi yang mampu memformulasikan bagaimana setiap konsumen dapat mencecap secangkir kopi nikmat dengan harga yang terjangkau,” jelas Andi. ”Kopi kami juga disukai di Singapura dan banyak penggemarnya di sana,” kata Andi.
Disebutkan ketika ada pameran kopi tahun 2019 di Singapura, Sakha Kopi juga ikut. Yang diingat Andi adalah Dubes RI di Singapura ketika itu adalah I Gede Ngurah Swajaya juga ikut berpartisipasi dalam pembukaan perusahaan itu.
Sakha Coffee, yang hingga sekarang menjadi pemasok kopi bubuk dalam sachet untuk maskapai penerbangan AirAsia kembali menjelaskan, bahwa Sakha Coffee ke depannya akan mentargetkan dapat me-roasting 1 ton dalam sebulan.
“Target ini sudah termasuk 130 kg per bulan atau setara dengan 10 ribu sachet yang kami suplai ke Air Asia,” harap Andi. Sebagaimana diketahui AirAsia telah kembali beroperasi sejak 1 Oktober 2021.
Selama 3 hari terakhir ini saya amati terjadi peningkatan pembukaan Cafe dan pendidikan atau kursus singkat tentang Barista. Sebelumnya hari Minggu kemarin mengikuti grand opening Cafe and Eatery G-8 di Pondok Aren.
Singkat kata, meski pandemi ada kegiatan kopi termasuk kursus informal barista meningkat tajam. Bahkan pendidikan keterampilan me-roasting kopi untuk pegawai kantoran dan ada yang dikhususkan untuk UMKM.
”Ini mengangkat perekonomian masyarakat. Di sini antusiasme pelaku yang berbasis komunitas (community based) makin besar,” kata Wasman Sirait, seorang penggiat kopi di bilangan Mampang Prapatan yang telah 3 tahun merasakan hikmah berkembangnya kopi Indonesia. Saya setuju pandangan gamblang Lae Wasman ini.
Penulis: Bagas Hapsoro, Dubes RI untuk Swedia dan Latvia (2016-2020). Membantu Diplomasi Kopi Kementerian Luar Negeri RI.