“Ini merupakan perubahan sepenuhnya dari pola pikir bahwa daging atau protein menjadi yang utama di pirang kita. Rumah Sakit El Camino merekomendasikan ½ sayur-sayuran dan buah-buahan, ¼ protein tanpa lemak, dan ¼ padi-padian,” imbuhnya.
Diet-diet berbasis sayur-sayuran tinggi akan serat alami dan ini terbukti dapat mengurangi risiko kanker dan memoderasi level insulin.
“Kendati tidak ada pilihan diet yang benar-benar menjamin seseorang tidak akan terkena kanker, mengurangi daging dan lebih fokus ke sayur-sayuran dapat mengurangi risiko kanker,” ujar Julie.
Gaya hidup berbasis nabati meliputi makanan-makanan utuh yang diproses secara minimal dan berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, padi-padian, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Pola makan seperti ini memiliki banyak manfaat, termasuk:
Memperbaiki fungsi jantung: Makanan-makanan berbasis tumbuh-tumbuhan secara alami rendah lemak jenuh dan trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Diet berbasis nabati telah terbukti dapat merendahkan tekanan darah dan level kolesterol, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung.
Kesehatan pencernaan lebih baik: Makanan-makanan berbasis tumbuh-tumbuhan tinggi akan serat. Hal ini menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mencegah sembelit. Serat juga menghidupi bakteri baik di perut kamu, sehingga mikrobiome yang baik pun tetap terjaga.
Menurunkan risiko kanker-kanker tertentu: Diet berbasis tumbuh-tumbuhan kaya akan antioksidan dan fitokimia yang telah terbukti memiliki zat-zat yang melawan kanker. Studi-studi menunjukkan bahwa orang-orang yang menekuni pola makan berbasis nabati dapat menurunkan risiko kanker-kanker tertentu seperti kanker payudara dan kanker usus.
Berat badan yang ideal: Pola makan berbasis tumbuh-tumbuhan dapat mendukung upaya untuk memperbaiki berat badan. Makanan-makanan nabati cenderung lebih rendah kalori dan kaya akan serat dibandingkan makanan-makanan hewani. Ini dapat membuat kamu merasa lebih kenyang dan tidak akan makan terlalu berlebihan.
Keberlanjutan lingkungan: Diet berbasis nabati lebih memiliki dampak yang baik terhadap lingkungan apabila dibandingkan dengan produk-produk makanan yang berasal dari hewan. Peternakan hewan merupakan kontributor utama terhadap emisi gas dan penggundulan hutan, dan diet berbasis tumbuh-tumbuhan dapat menurunkan jejak karbon kamu.