Bersinergi dengan Shinta W. Kamdani, mantan Wakil Presiden ADB, Bambang Susantono pun menyampaikan peluang kolaborasi Indonesia dan India, khususnya dalam menghadapi tiga isu besar yaitu, lingkungan, teknologi digital, dan urbanisasi.
Menurut Bambang, kolaborasi antara Indonesia dan India memiliki potensi besar dalam menghadapi megatrend hijau (keberlanjutan), teknologi, dan urbanisasi.
“Ketiganya adalah megatrend yang menurut saya sedang terjadi. Ada banyak area yang anda dapat dipikirkan untuk operasi dan kolaborasi,” jelas Bambang mengenai letak potensi kolaborasi antara Indonesia dan India.
Raja Singh Khurana, Wakil Presiden Invest India kemudian melanjutkan diskusi dengan menyatakan bahwa perekonomian India saat ini sudah meningkat dua kali lipat dibandingkan sepuluh tahun yang lalu.
“Jika anda melihat perekonomian India, kami saat ini berada di perekonomian senilai $4 triliun. Kami adalah yang terbesar kelima di dunia,” jelasnya. “Perekonomian kami senilai $2 triliun sekitar 10 tahun yang lalu. Kami menggandakan diri dalam sepuluh tahun terakhir,” lanjutnya.
Perekonomian India dapat berkembang secara pesat dikarenakan faktor infrastruktur, investasi, dan konsumsi, menurut Raja. Mengingat Indonesia saat ini tengah fokus pada pengembangan infrastrukturnya, hal ini membuat Raja sangat tertarik untuk memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan India.
Vikram Sinha, CEO Indosat Ooredoo Hutchison, mengungkapkan keyakinannya terhadap potensi besar Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki kekuatan yang luar biasa, baik dari segi sumber daya alam maupun talenta muda yang dapat menjadi penggerak perekonomian.
“Indonesia memiliki segalanya. Memiliki kekuatan, memiliki sumber daya alam, dan juga memiliki talenta muda, kita hanya perlu berinvestasi pada itu,” ujarnya.
Keyakinan ini semakin diperkuat dengan pertumbuhan PDB Indonesia yang konsisten mencapai 5% dalam beberapa tahun terakhir. Vikram menambahkan bahwa mandat Presiden Prabowo untuk mencapai pertumbuhan PDB sebesar 8% merupakan tantangan sekaligus kesempatan untuk memberdayakan Indonesia lebih lanjut.
“Mandat yang diberikan oleh Prabowo untuk mencapai 8% pertumbuhan PDB adalah laporan yang telah diteliti dengan baik, yang dirilis oleh Indosat sebagai sebagian dari mandat kami untuk memberdayakan Indonesia,” jelas Vikram Sinha pada Jumat (6/12/2024).