Dunia kepenulisan di Indonesia memang telah lama berkembang pesat. Dan kini, industri kepenulisan di Indonesia telah melaju lebih jauh lagi. Dunia penulisan tak lagi berkutat di sekitar buku novel, nonfiksi, karya sastra, maupun berita jurnalistik.
Melainkan, mengikuti perkembangan kebutuhan dunia bisnis dan juga institusi pemerintahan serta lembaga sosial yang memerlukan berbagai jenis penulisan seperti naskah iklan, naskah film dan sinetron, naskah blog, artikel untuk publikasi internal, newsletter dan majalah internal (in-house magazines), advertorial, serta layanan editing dan terjemahan (dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia atau ke Bahasa Asing lainnya).
Termasuk juga di dalamnya copywriting (penulisan konten marketing), mengembangkan citra perusahaan melalui buku profil perusahaan (company profile) serta website.
“Hal ini memicu ledakan permintaan jasa penulisan, terjemahan, editing, hingga ke media sosial terutama untuk klien korporat. Pasar yang ada masih luas, tapi menjual produk tulisan juga bukan hal yang mudah. Dibutuhkan ketekunan dan kegigihan,” urai Aulia R. Sungkar, pendiri dan direktur Alveo.co.id, perusahaan yang berfokus melayani berbagai macam penulisan, terjemahan, dan editing seperti yang disebutkan di atas.
Aulia, yang sehari-harinya akrab disapa dengan nama panggilan Ollie, menyebutkan profesi yang digelutinya ini sebagai writerpreneur. Istilah writerpreneur adalah gabungan dari kata writer (penulis) dan entrepreneur (pengusaha).
Istilah itu sendiri nampaknya sesuai dengan profil Ollie yang selama dua dekade lebih berprofesi sebagai penulis dan jurnalis di beberapa media berbahasa Inggris, hingga kemudian 5 tahun silam meresmikan usahanya dalam bentuk badan Perseroan Terbatas (PT) bersama mitranya.
Dalam waktu lima tahun, Alveo.co.id yang didirikan di bulan November 2016 telah memiliki klien bukan saja dari domestik tapi juga manca negara, seperti Australia, Singapura, Canada, dan Amerika Serikat. Ollie sendiri adalah lulusan the University of Arizona tahun 1997, dan memulai karir menulisnya sejak saat kuliah sebagai penulis paruh waktu.
Ollie menyebut teamwork sebagai kunci dari keberhasilan Alveo.co.id dalam menjalankan bisnisnya. “Sebelumnya, saya hanya bisa melayani klien-klien dalam penulisan Bahasa Inggris. Namun, dengan saya mendirikan perusahaan, teamwork menjadi kekuatan yang handal. Jadi bisa ada Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, bahkan terjemahan untuk Bahasa Mandarin dan Jepang,” ujar Ollie, yang diawal mendirikan alveo.co.id hanya memiliki 2 pegawai, dan sekarang sudah ada delapan full-timer, dan beberapa karyawan kontrak untuk beberapa proyek tertentu.
Writing Industry Outlook
Data dari Dentsu Aegis Network sendiri menunjukan bahwa industri penulisan tumbuh di tahun 2020, dan akan terus tumbuh di tahun 2021, secara global, dan tak terkecuali di Indonesia.
Argumen tersebut didukung oleh Dentsu Insights consumer report, yang menyatakan konsumsi online naik sebesar 70% selama 60 hari setelah pandemi melanda di Indonesia. Dan seiring dengan meningkatnya pengguna internet, industri penulisan juga meningkat.
Menurut Dentsu, konten penulisan sangat penting dalam aktifitas bisnis, dan peran digital marketing penting untuk meningkatkan reputasi brand. “Oleh karenanya jasa penulisan akan terus dibutuhkan oleh perusahaan, organisasi dan institusi, baik yang berskala kecil maupun menengah hingga besar,” ujar Ollie.
Sejalan dengan Dentsu report, Ollie melihat potensi industi penulisan masih terus menjanjikan. “Meskipun diterjang pandemi, kebutuhan akan penulisan terus berjalan. Tim saya meskipun harus work from home (WFH) namun koordinasi dan pekerjaan kami bisa berjalan dengan baik karena dengan bantuan teknologi dan internet maka pekerjaan bisa dilakukan secara daring dari rumah.”
“Termasuk juga menjalin relasi dengan klien dan mencari berbagai peluang bisnis baru, semua bisa dilakukan secara daring. Alhamdulillah, meski pandemi namun Alveo.co.id bisa bertahan dan bahkan terus melaju di tengah pandemi,” Ollie memungkas penjelasannya.