#DonasikuBuatNegeri
Aice Group telah sukses menggelar gerakan inovatif “Donasiku Buat Negeri: yang mengajak masyarakat lewat media sosial untuk ikut berpartisipasi menyumbangkan masker. Para netizen diajak untuk menjadi perencana, pengarah, dan penilai atas distribusi masker medis yang diberikan kepada masyarakat yang sangat membutuhkannya. Hingga hari ini, tercatat, ribuan masker telah dan akan didistribusikan ke pihak-pihak yang membutuhkan seperti rumah sakit, panti asuhan, dan sekolah.
Pendekatan out of the box ini dilakukan dengan modal partisipasi dan assessment atas kebutuhan masyarakat yang dilakukan oleh netizen sendiri. Netizen cukup mendaftarkan alamat dari pihak yang sangat membutuhkan masker medis, lalu menyampaikan alasan tentang pentingnya memakai masker bagi diri dan penerimanya.
“Melalui #15HariEskrimAiceBerbagiSehat, kami telah mengajak semua netizen berbagi masker medis gratis lewat #DonasikuBuatNegeri untuk “Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh”. Aice menyediakan 250.000 masker medis gratis untuk didonasikan atas nama netizen penginformasi. Pengiriman masker akan dilakukan oleh Aice Indonesia dengan melakukan pengantaran langsung ke tujuan alamat penerima donasi. Gerakan inovatif ini memungkinkan semua orang dapat berbagi kepada sesama tanpa ada lagi batasan,” ungkap Juru bicara sekaligus Brand Manager Aice Group, Sylvana.
Dalam gerakan inovatif yang menargetkan 250 ribu donasi masker ini, banyak netizen yang memberikan respon positif. Faktanya, netizen banyak menginformasikan bahwa meskipun masker sudah mulai banyak dijual di berbagai tempat namun masih banyak masyarakat yang sulit memilikinya.
Berbagai netizen di media sosial menginformasikan kebutuhan dari masjid, sekolah, panti asuhan, ojol bahkan hingga rumah sakit yang masih membutuhkan masker medis. Banyak titik inilah yang ditargetkan gerakan #DonasikuBuatNegeri untuk menerima donasi masker.
Salah satunya, @rahmatullah.key pria yang berprofesi ojol di Malang, Jawa Timur, melalui unggahan di sosial media menyampaikan kebutuhan dirinya, penumpang dan komunitas ojol atas masker medis dalam menjalankan protokol kesehatan.
“Perkenalkan saya Arif Yusuf, anggota dari komunitas ojek online GOPASSUS Malang. Di tengah pandemi Covid-19 memang terjadi penurunan pendapatan kami. Tetapi kami mencoba untuk tetap menerapkan protokol kesehatan demi kenyamanan bersama. Saya dan komunitas merasa terbantu melalui #DonasikuBuatNegeri 15 Hari Es Krim Aice Berbagi Sehat yang diselenggarakan oleh @aiceindonesia dengan pemberian masker gratis. Masker gratis sangat membantu penerapan protokol kesehatan bagi driver dan penumpang. Terimakasih @aiceindonesia,” ungkap netizen tersebut.
Bagi sebagian orang, mungkin sekotak berisikan 50 lembar masker medis 3-ply masih terjangkau. Namun sesungguhnya masih banyak masyarakat bangsa kita yang memiliki keterbatasan uang, akses dan pemahaman untuk membeli dan menggunakan masker medis. Inilah yang menjadi tantangan bagi kebersamaan seluruh anak bangsa dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.
Dengan komunikasi internet yang sudah ada di genggaman, netizen bisa dengan mudah dan efektif menyampaikan informasi kebutuhan masker medis bagi pihak-pihak yang membutuhkan sekitarnya.
Hebatnya, gerakan ini mampu menggabungkan logistik masker yang masif dimiliki Aice Group dengan partisipasi aktif masyarakat dalam mendistribusikan ribuan masker ke titik-titik masyarakat yang paling membutuhkan.
“Sebagai gerakan sosial, kami selalu bergandengan tangan dengan siapapun untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Dan lewat Donasiku Untuk Negeri kami berharap edukasi pakai masker makin bergaung serta donasi masker medis berkualitas sampai di tangan yang benar-benar membutuhkan,” tambah Sylvana.
Tidak berhenti sampai disini, mulai bulan September ini, Aice Group juga akan membagikan masker medis ke sekolah-sekolah, sejalan dengan dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dalam mendukung upaya penerapan protokol kesehatan dan pencegahan COVID19. Gerakan inovatif Donasiku Buat Negeri menjadi awal untuk berbagi kepada sekolah-sekolah, dimana Aice Group banyak mendapatkan permintaan dari sekolah yang ternyata kekurangan masker medis.
Salah satunya, Solihin Mutiara Az Zahra selaku pengajar di SDN Kesabilan Banten melalui unggahan sosial media nya mengungkapkan bahwa sekolah yang berada di area terpencil di Serang Banten ini memiliki keterbatasan dalam penyelenggaraan PJJ (pembelajaran jarak jauh).
“Saat pandemi COVID19, sekolah ini memberlakukan pengajaran secara daring, namun setiap 2 hari sekali para siswanya secara bertahap datang ke sekolah untuk menyerahkan tugas karena tidak semua orang tua memiliki handphone. Walaupun sudah dianjurkan untuk ke sekolah memakai masker, namun karena banyak orangtua murid yang kurang mampu membeli masker untuk anaknya, maka banyak dari mereka yang tidak memakai masker ke sekolah.”
Melihat respon tersebut, melalui gerakan #DonasikuBuatNegeri, Aice Group telah menyalurkan sejumlah 2.000 masker ke SDN Kesabilan Banten yang diterima langsung oleh Solihin Mutiara Az Zahra selaku pengajar sebagai penerimanya.
“Melalui #DonasikuBuatNegeri dan 15 Hari Es Krim Aice Berbagi Sehat, Aice Group juga sangat bersyukur program ini dapat menyentuh lapisan masyarakat yang sangat membutuhkan yang selama ini mungkin belum menerima donasi masker dikarenakan lokasinya yang terpencil maupun keterbatasan akses. Semoga kedepannya, kami bisa menjangkau lebih banyak masyarakat di lebih banyak wilayah,” tambah Sylvana.
Donasi Aice Group Selama Pandemi COVID-19
Seperti yang kita ketahui, kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda di tanah air masih menyisakan kekhawatiran banyak masyarakat dalam beraktivitas sosial.
Masuk di tahun kedua pandemi ini, masyarakat kian menyadari tentang pentingnya menggunakan masker berkualitas secara baik dan benar dalam aktivitas yang kian meningkat paska pelonggaran di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Masker bedah atau yang lebih sering disebut sebagai masker medis telah dihimbau pemerintah untuk digunakan secara maksimal menghindari virus korona. Terlebih saat varian covid-delta yang lebih ganas dan mudah menular muncul di tanah air beberapa waktu belakangan ini.
Bagi sebagian masyarakat bawah, masker medis berkualitas dengan tiga lapisan (3-ply) masih menjadi barang cukup langka di pasaran. Dan harganya pun dirasakan cukup mahal di tengah tekanan ekonomi yang terjadi saat pandemi ini.
Atas banyak masukan dari berbagai lapisan masyarakat, ormas dan arahan pemerintah, Aice Group merasa terpanggil untuk bersama-sama membantu masyarakat dalam menghindari virus berbahaya ini.
Sebagai produsen es krim yang memiliki infrastruktur produksi sangat besar dan ratusan ribu jaringan warung di masyarakat, Aice Group menjadikan masker medis sebagai modal sosialnya.
“Setelah kami mampu memproduksi masker medis sendiri di pabrik Aice Mojokerto tahun lalu, kami mendapat banyak masukan dari stakeholders. Itulah mengapa Aice mendedikasikan jutaan masker yang kami produksi tiap bulan sebagai donasi penuh ke masyarakat. Dan yang tak kalah penting masker medis 3-ply ini menjadi sarana edukasi dan kerjasama sosial semua anak bangsa dalam menghadapi pandemi,” jelas Sylvana.
Tercatat, hingga saat ini, Aice Group telah menyalurkan lebih dari 50 juta masker medis selama pandemi berlangsung, baik melalui distributor dan jaringan warungnya maupun gerakan bersama organisasi kemasyarakatan. Cara yang dilakukan Aice bersama banyak kalangan masyarakat seperti pedagang warung, petugas kebersihan, tenaga kesehatan, hingga netizen ini adalah strategi yang efisien dan efektif.
“Mudah-mudahan ini jadi ikhtiar bersama semua anak bangsa agar pandemi segera usai di negeri kita,” tutup Sylvana.