Asistennya pun berkata, “Bapak, kita mungkin tidak hidup. Kita berada di antara hidup dan mati.” Gandhi menjawab, “Jika kita mati, kita mati. Namun, jika kita diselamatkan, kita akan membuang banyak waktu! Ayo, lanjutkan pekerjaan.”
Kedua, bagaimana kita berkisah mengenai kegagalan yang pernah kita alami. Membuka diri mengenai pengalaman kegagalan kita membuat para pengikut bisa terhubung dan merasa intim dengan pemimpinnya. Bila dalam cerita itu digambarkan bagaimana kita bangkit dari keterpurukan dan memenangkan situasi, para pengikut akan melihat bahwa cerita heroik tidak hanya terjadi dalam dongeng, tetapi juga dapat diwujudkan oleh manusia biasa.
Tentunya tidak semua kegagalan yang kita alami dapat berujung pada kemenangan. Namun, hal ini bisa menjadi cerita yang inspiratif, bagaimana kita belajar menerima kegagalan tersebut dan berdamai dengan diri sendiri. Hal ini juga akan membantu pengikut untuk lebih terbuka menerima proses pembelajaran.
Menginspirasi juga berarti kita percaya pada kemampuan tim untuk mengambil keputusan. Kita memberi kebebasan kepada mereka untuk memilih apa yang terbaik menurut mereka sehingga kreativitas dan inovasi untuk menghadapi tantangan perubahan dapat terus terjaga. Menjadi sumber inspirasi merupakan sebuah proses pertumbuhan dan penemuan diri.
“Jadilah perubahan yang ingin Anda lihat di dunia.” – Gandhi
EXPERD, HR Consultant/Konsultan SDM
Diterbitkan di Harian Kompas Karier 4 Mei 2024