Namun harus diakui, keindahan Pantai Papuma dan destinasi-destinasi lainnya itu belum maksimal menarik para pelancong untuk datang. Bupati Jember Hendy Siswanto pun menyadari pariwisata Jember belum mampu menarik banyak mereka untuk datang. “Hambatan besarnya adalah masalah infrastruktur. Terutama transportasi,” jelasnya.
Faktanya, tidak ada penerbangan ke Jember. Tetapi harus ke Surabaya dulu, lalu dilanjutkan via darat dengan jarak tempuh berjam-jam untuk sampai Jember, lengkap dengan kemacetan di beberapa titik untuk sampai lokasi. Bahkan moda transportasi darat, kereta api, dari kota hub utama Jakarta, tidak ada yang langsung ke Jember.
Baca juga: Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rasa Piala Dunia
Untuk itulah Bupati Hendy sudah mempunyai rencana untuk mengatasi hal tersebut. Langkah pertamanya adalah membuka kembali Bandara Notohadinegoro mulai awal 2023 nanti.
Selain transportasi, infrastruktur pariwisata yang juga perlu mendapat perhatian adalah akomodasi, hospitality. Di sinilah diperlukan keterlibatan semua pihak. Diperlukan kolaborasi apik semua stakeholders. Tidak hanya pemerintah daerah, keterlibatan swasta juga sangat diperlukan.
Dengan infrastruktur pariwisata yang semakin banyak dan lengkap, sektor pariwisata Jember diharapkan segera lepas landas, terbang melambung, menyusul Banyuwangi, Malang, dan tentunya Bali. J Kueren, Jember kueren! (Burhan Abe/Photos: Dokumentasi HAM)