Yang penting adalah bagaimana kita dapat merabarasakan gejolak yang sedang terjadi pada setiap anggota kelompok. Apakah ada yang sedang bergembira, bersemangat, atau ada yang sedang sakit, baik dirinya maupun anggota keluarga yang mungkin menyita perhatiannya. Kita perlu menghindari sikap masa bodoh yang berasumsi bahwa semua baik-baik saja dan memastikan semangat seluruh anggota kelompok untuk berkontribusi secara aktif.
Individual
Setiap individu penting, terlepas dari latar belakang ataupun posisi jabatannya. Pesan ini perlu dirasakan benar oleh setiap insan di dalam organisasi. Organisasi perlu memastikan bahwa setiap atasan dapat memantau kondisi kesehatan mental anggota kelompoknya. Atasan perlu membuat anggota kelompok merasa penting, didengar, dan diakui. Di sinilah akan terbangun sense of belonging individu terhadap organisasi dan berdampak pada produktivitas mereka.
Welas asih
Dalam bisnis, kita sering merasa bahwa kepedulian dan perasaan perlu dikesampingkan. Padahal, bila kita ingin anggota kelompok dapat berkonsentrasi dan berfokus penuh, sikap ramah dan penuh perhatian kepada mereka akan membuat fokus lebih mudah karena mereka merasa tenang, yakin bahwa lingkungan kerjanya memberikan dukungan dan suasana yang positif. Dengan sendirinya, karyawan akan lebih bersemangat untuk berkontribusi.
Misalnya, ada anggota tim yang tidak mencapai targetnya. Atasan memiliki pilihan untuk bersikap tidak mau tahu atau menunjukkan perhatiannya dengan berdiskusi mencari jalan keluar yang dapat membantu mereka untuk mencapai targetnya.
Melihat belas kasih yang diberikan oleh atasan akan memompa semangat anggota tim untuk berusaha lebih keras lagi agar tidak mengecewakan atasan yang sudah sedemikian baik terhadapnya. Always show compassion. You have no idea how hard it was for a person to show up to work today.”
Kejujuran
Tampil apa adanya di tempat kerja, menjaga keterbukaan, dan mengingatkan pada anggota tim bahwa mereka bisa bicara apa saja, akan membuat mereka merasa nyaman. Pemimpin pun perlu menunjukkan sikap dan pengakuan bahwa ia juga tidak sempurna dan tahu segala.
Kejujuran akan kelemahan yang kita miliki akan membawa kita pada suasana transparansi, aman, dan membangun rasa saling terhubung satu sama lain. Tentunya kita tidak hanya berhenti pada mengakui kelemahan yang ada, tetapi juga perlu menunjukkan bagaimana cara bangkit kembali dalam melakukan upaya-upaya mengatasi kelemahan tersebut.
Setiap anggota tim pun jadi merasa bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan mereka untuk menjadi individu yang lebih baik lagi.
Budaya berkesadaran
Banyak perusahaan yang berfokus pada produktivitas memang tidak mengangkat kesehatan mental sebagai isu di perusahaan. Orang yang terlihat depresif sering dianggap cengeng. Mereka yang amarahnya meledak-ledak dianggap moody. Kita sebetulnya bisa menggunakan kondisi ini sebagai dasar untuk melakukan diskusi terbuka dengan individu terkait, mencari cara bagaimana mereka dapat mengekspresikan emosinya dengan lebih pas, dan mengangkat produktivitasnya.