Banyak orang lebih nyaman berada di lingkungan dengan jaminan dan ekspektasi yang jelas dibanding mengambil risiko yang tidak pasti. Rupanya semangat entrepreneurship belum terlalu dominan dalam budaya kita.
Selain itu, budaya ewuh pakewuh masih kental tecermin dalam lingkungan kerja. Untuk menjaga harmoni, banyak orang memilih tidak mengutarakan pendapatnya secara terbuka. Kebiasaan ini semakin dominan ketika berada dalam situasi yang menekan.
Ketika tidak setuju dengan permintaan orang lain, banyak orang enggan menyampaikan keberatannya untuk menghindari konflik, dan lebih memilih untuk “protes” di belakang.
Kebiasaan ini dapat menghambat terwujudnya lingkungan kerja produktif dan sinergi positif antara berbagai pendapat yang berbeda. Masyarakat pekerja di Indonesia perlu melatih kemampuan untuk berkomunikasi asertif agar dapat berdiskusi secara terbuka tanpa menyinggung perasaan orang lain.
Dengan memahami kecenderungan perilaku kita, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari lingkungan yang lebih besar, kita dapat menyasar hal-hal yang perlu kita garap lebih lanjut untuk mengembangkan diri. Dari sisi perusahaan, pemetaan kepribadian karyawan juga menjadi hal penting.
Dengan cara ini, kita bisa mengenali potensi mereka, membentuk tim yang solid, dan memberikan stimulus yang dapat memacu mereka untuk mencapai kinerja optimal.
EXPERD, HR Consultant/Konsultan SDM
Diterbitkan di Harian Kompas Karier 25 Februari 2023