Kenapa Tidak Sri Mulyani?

Gemuruh sudah, kemecer mau nyapres, cawapres. Ada yang pakai kaca cembung, ada yang pakai kaca cekung, bahkan ada yang memecahkan kaca karena tampangnya tak pantas, tapi nafsunya buas.

Lihat saja, ada ketum partai karbitan masih umbelan maksa tampil seolah dialah pantas dipilih. Ada pula gubernur kelas got yang ngaku Jawa, pakai politik identitas awalnya, agama dijual murah. Tiba-tiba ikut sembahyang di vihara, kemarin meresmikan gereja semua untuk ambil muka, seolah dia bisa mengayomi warga. Membedakan banjir dan air resapan saja tak bisa. Dia pikir kita buta?

Kita ini memang gudangnya orang tebal muka. Ada pula yang keburu tebar pesona pasang billboar di mana-mana, tarung banteng vs celeng, akhirnya kita dapat kualitas kaleng-kaleng.

Yang sudah tua dan kalah nyapres beberapa kali tetap saja tak tahu diri. Dia lupa sejarah dirinya yang masih ber-DNA Orba, emang kita percaya dia tidak kembali membawa harum Cendana dan kita akan terluka untuk kali kedua.

Kenapa kok seolah Indonesia selalu kekurangan stok orang-orang baik dan berprestasi, bukan tidak ada hanya karena semua saluran politiknya harus melalui partai maka kita dikebiri oleh mereka, padahal kaderisasinya tidak mumpuni.

PDIP punya Jokowi tapi setelah ini sulit cari penggantinya, ada yang lumayan malah jadi bulan-bulanan internal karena Sang Putri kepingin padahal kapasitasnya tak ada. Mau dipaksa celaka kita. Nunggu Gibran usianya masih muda belum memenuhi syarat UUD.

Andai saja jiwa pemimpin partai betul untuk Indonesia kenapa mereka tidak memilih calon non partai untuk dicalonkan. Ada Sri Mulyani, Erick Thohir, mungkin juga Andika Perkasa yang sudah menunjukkan kinerja d iatas rata-rata. Bukan biasa saja.

Sri Mulyani misalnya, wanita berprestasi kelas dunia ini tidak diragukan lagi kapasitasnya. Dia menteri keuangan terbaik dunia, dia ketua koordinator penanggulangan perubahan iklim dunia, dia desainer keuangan Indonesia, dan setertusnya.

Berwibawa, punya karakter leadership yang kuat, anti korupsi, dan banyak lagi segudang prestasi yang dia miliki.

Lha, kok sekarang malah jualan Anies, Puan, Cak Imin, dan pemain lawak lainnya yang tak layak pakai. 

Indonesia akan take off menjadi negara maju setelah ditata Jokowi, masaklah mau milih pemimpin unyu-unyu dan tak tahu malu.

Cobalah buka hati dan mata, ada wanita sekelas Margaret Teacher, Angela Merkel, kok mau milih yang masih mengkel. Apa kita nggak kemekel.

Semoga Indonesia akan terus terjaga oleh ketetapan Tuhan, tapi takdir juga pilihan.

(Beredar di Grup WA)

Missoni dan The Ritz-Carlton Hadirkan Missoni Resort Club Eksklusif di Bali

Perpaduan Desain Ikonik Italia dengan Keanggunan The Ritz-Carlton di Tepi Pantai Bali yang Menakjubkan Missoni...

Mengungkap Perkembangan AI di Indonesia: Tren, Tantangan, dan Masa Depan Cerah!

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah salah satu teknologi yang berkembang pesat di...

Crypto Narrative dan Masa Depan Kripto: Apa yang Bisa Kita Harapkan di 2025?

Crypto narrative adalah cerita, ide, atau kepercayaan yang mendorong tren di dunia kripto. Narasi...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here