Keterlihatan

Oleh Eileen Rachman & Emilia Jakob

“Out of sight, out of mind,” demikian kekhawatiran banyak orang yang memilih bekerja secara remote seperti yang banyak terjadi belakangan ini. Bekerja dari rumah memang memiliki kenyamanan tersendiri dengan waktu yang tidak habis dalam kemacetan jalanan, fleksibilitas mengatur pekerjaan, sampai pada worklife balance karena tetap dapat memantau kondisi domestik di rumah.

Pertanyaannya, bagaimana kita yang lebih banyak bekerja secara remote dapat membangun hubungan yang tetap kuat baik dengan atasan, rekan kerja, maupun para pelanggan sehingga kita tetap dapat menjadi top of mind dan terus mendapatkan kepercayaan mereka?

Sementara mereka yang memiliki dampak besar terhadap karier kita seringkali sudah kewalahan dengan tanggung jawab mereka yang lain, sehingga tidak menyadari kontribusi yang kita berikan, kecuali hal tersebut terpampang jelas di depan mata mereka.

Jadi, upaya untuk menunjukkan kontribusi, komitmen, engagement kita bagi organisasi memang menjadi keharusan bila kita ingin memperkuat eksistensi kita di organisasi

Nilai keterlihatan

Tingkah laku manusia memang banyak sekali terdampak oleh bias-bias kognitif maupun emosional. Tanpa disadari, manusia sering menginterpretasikan dunia secara subyektif sesuai dengan persepsi mereka masing-masing.

Informasi yang sejalan dengan apa yang sudah dipahami akan lebih mudah diterima dibandingkan dengan bukti-bukti baru yang bertentangan. Apalagi bila datang dari mereka yang memiliki latar belakang sama dengan kita. Benar salah menjadi relatif.

Dari teori primacy and recency effect kita juga belajar bahwa apa yang dilihat pertama kali (atau baru saja dilihat) cenderung lebih kuat jejaknya dalam ingatan manusia. Artinya, semakin sering kita muncul, semakin besar peluang meninggalkan jejak dalam ingatan para stakeholder kita dan membuat kita menjadi top of mind.

Dalam ilmu sosiologi, kedekatan disinyalir sebagai penentu utama untuk membangun hubungan interpersonal. Hubungan akan lebih baik dengan mereka yang sering ditemui melalui interaksi yang lebih intensif karena membuat mereka lebih mengenal satu sama lain. Jadi, upaya stay in touch memang bermanfaat bagi hubungan interpersonal.

Dari penelitian yang dibuat ASA dan The Harris Poll, 56 persen responden berpendapat bahwa mereka yang hadir 100 persen di kantor lebih mudah mendapatkan kenaikan gaji dan kepangkatan daripada yang bekerja secara remote.

Studi yang dilakukan Joblist pun menunjukkan bahwa 95,5 persen karyawan yakin orang yang lebih terlihat mendapatkan kesempatan lebih besar untuk pengembangan karier mereka.

Jenis-Jenis Produk Smart Home dan Manfaatnya

Di era digital ini, teknologi telah mengubah banyak aspek kehidupan sehari-hari, termasuk di dalam...

7 Kelebihan IoT (Internet of Things) Smart Door Lock dan Manfaatnya

Di era teknologi yang berkembang pesat ini, kebutuhan akan keamanan rumah yang efektif dan...

Indogo dan Starfindo Ikut Meriahkan Gebyar IKM 2024 di Kota Kasablanka

Jakarta, 12 November 2024 – Indogo, platform solusi konsultasi digital untuk UMKM, bersama Starfindo,...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here