Konsistensi dalam Gelombang Perubahan

Konsistensi menunjukkan integritas

Banyak lembaga yang menerapkan integritas sebagai salah satu kompetensi yang perlu dimiliki oleh insan di dalamnya, termasuk pemimpinnya. Integritas bukan sekadar kejujuran. Integritas merupakan keselarasan antara apa yang dipikirkan (niat), apa yang dikatakan, dan apa yang dilakukan (tindakan).

Kita harus memiliki niat yang lugas dan tulus demi kepentingan yang lebih besar daripada diri kita sendiri, termasuk prioritas nilai yang kita pegang dalam hidup. Tindakan berfungsi sebagai manifestasi nyata dari niat.

Niat yang tidak tulus akan tecermin dalam tindakan yang terasa setengah-setengah. Bertindak dan berbicara secara konsisten merupakan komitmen harian yang dapat membentuk reputasi integritas seorang pemimpin.

Keseimbangan agility dan konsistensi

Di balik pentingnya konsistensi, ada risiko yang mengintip ketika pemimpin hanya berfokus pada konsistensi. Bayangkan organisasi yang masih menggunakan teknologi lama karena pemimpinnya menuntut konsistensi. Tentunya dalam jangka panjang hal ini dapat merugikan organisasi karena memperlemah daya kompetisi.

Artinya, selain konsistensi, pemimpin perlu memiliki kualitas lain, yaitu keterampilan beradaptasi. Pasar berubah dengan cepat dan perlu direspons dengan segera. Namun, kelincahan dapat mengakibatkan hilangnya fokus. Bila seorang pemimpin begitu terobsesi untuk mengalahkan kompetitor, ia terus mengubah strategi bisnisnya, mengejar kompetitor tanpa kesadaran bahwa yang harus dilakukan adalah mencari dan membangun keunikan daya jualnya sendiri.

Sering kita melihat pemimpin yang mendorong tim internalnya untuk responsif terhadap persaingan bisnis dengan terus beralih terhadap pengembangan proyek baru, sementara proyek lama pun belum tuntas.

Ini bukan saja membuat pencapaian sulit diraih, pengikut atau bawahan juga menjadi lelah karena dituntut terus bergerak tanpa arah pasti.

Menjadi pemimpin yang konsisten sekaligus lincah, berarti berpegang teguh pada nilai-nilai lembaga yang sudah dicanangkan. Namun, fleksibel dalam proses pencapaiannya tidaklah mudah. Pemimpin yang ingin berhasil menjaga keseimbangan antara kedua aspek perlu membangun sikap ingin tahu, siap belajar mencoba hal baru, komunikatif, dan kolaboratif.

Elwyn.ai oleh Primeskills Raih Penghargaan di APICTA Awards 2024

Inovasi Indonesia Bersinar di BruneiElwyn.ai, platform pembelajaran berbasis AI yang dikembangkan oleh perusahaan edtech...

Kebijakan The Fed Sukses Melawan Inflasi, Pemangkasan Suku Bunga Jadi Opsi

Seperti yang kita ketahui, Komite Pasar Terbuka Federal, atau FOMC, telah mengadakan rapat pada...

Be Stylish and Comfortable: Tren Fashion 2024

Dunia fashion terus berkembang, dan tahun 2024 ini menonjolkan tren pakaian yang mengutamakan kenyamanan...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here