Untuk menemukan keseimbangan ini, langkah pertama adalah berefleksi. Apa tantangan yang senantiasa menghambat diri kita untuk bersikap konsisten? Lingkungan seperti apa yang lebih menantang bagi kita? Apakah situasi yang dinamis atau kompleksitas yang membutuhkan fokus?
Jika ragu, kita bisa bertanya pada pasangan, teman dekat, atau rekan kerja untuk memperluas cara kita memahami diri sebagai fondasi untuk bertumbuh.
Setelah memahami diri, langkah berikutnya adalah mencari pendukung yang dapat menjadi penyeimbang kita. Berikan mereka kekuatan untuk berbicara dan menantang kita demi kebaikan organisasi. Bukankah Soekarno-Hatta sangat bertolak belakang, tetapi memiliki tujuan besar bersama?
Pemimpin harus berani mengomunikasikan perubahan keputusan yang dia ambil secara terbuka. Bahkan, kalaupun berarti mengakui kesalahan yang dilakukan sehingga mengakibatkan perubahan, itu perlu untuk dilakukan. Komunikasi yang transparan memang menjadi kunci agar integritas tetap terjaga meskipun terjadi perubahan.
“Konsistensi adalah kunci kesuksesan. Bukan apa yang kita lakukan sesekali yang membentuk hidup kita, melainkan apa yang kita lakukan secara konsisten.” – Jeff Olson.
EXPERD, HR Consultant/Konsultan SDM
Diterbitkan di Harian Kompas Karier 27 Juli 2024