Hal ini menjadi sangat penting dilakukan karena sampai saat ini produktivitas kopi Manggarai mulai menurun. Salah satunya karena umur kopi yang mulai menua karena masuk ke wilayah Manggarai sejak 1920-an.
“Kopi berkelanjutan menjadi tantangan ke depan karena terkait dengan proses supply chain. KEHATI mendukung perbaikan tata kelola kopi berkelanjutan khususnya kepada petani kopi yang tergabung dalam Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis MPIG) Robusta dan arabilka Flores Manggarai,” ujar Direktur Yayasan KEHATI Rony Megawanto.