Lengser Cantik

Dalam organisasi-organisasi yang mapan, program pembentukan pemimpin berlangsung secara sistematis. Mulai dari memilih dan membidik bibit terbaik, menyediakan program-program pembekalan untuk meningkatkan keterampilan, hingga memberikan kesempatan untuk mengalami tantangan dalam berbagai bidang penting di organisasi.

Suksesi tidak hanya pada pimpinan puncak, tetapi juga dapat terjadi pada berbagai level di organisasi sehingga kesadaran mengenai akan adanya pergeseran kepemimpinan sudah harus ditanamkan dalam benak setiap karyawan. Hal ini akan membatasi “ketidakpastian” yang beredar di seluruh organisasi karena transformasi kepemimpinan dipandang sebagai hal biasa yang lazim terjadi.

Kita perlu melihat proses transformasi ibarat permainan balok jenga. Bila penarikan balok dilakukan dengan gegabah, seluruh bangunan berisiko runtuh. Namun, bila dilakukan dengan penuh kehati-hatian, bangunan ini dapat tetap berdiri dengan baik. Sebagai pemimpin, peran kita adalah memastikan bahwa organisasi tetap dapat berdiri dengan kokoh sampai waktu yang lama setelah kita tinggalkan.

“Warisan tidak meninggalkan sesuatu untuk orang-orang. Warisan meninggalkan sesuatu pada orang.” – Peter Strople

EXPERD, HR Consultant/Konsultan SDM

Diterbitkan di Harian Kompas Karier 4 November 2023

BINUS University Naik 20 Peringkat se-Asia dalam Pemeringkatan QS World University Rankings Asia

Jakarta, 6 November 2024 - BINUS UNIVERSITY, sebagai Perguruan Tinggi Indonesia berkelas dunia mengucapkan...

Mengapa Startup Perlu Mendirikan PT di Awal Perjalanan Bisnis?

Di era ekonomi digital yang terus berkembang, semakin banyak startup muncul dengan ide-ide inovatif...

Marianna Resort & Convention Tuktuk Samosir Gelar Perayaan Diwali Pertama di Samosir

Pulau Samosir, terletak di tengah Danau Toba, adalah salah satu destinasi wisata terpopuler di...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here