Makan Sehat, Bisa Murah dan Mudah, Kok!

“Ada juga yang menganggap sidat adalah hewan keramat yang hidup di mata air, sehingga harus dijaga dengan baik. Padahal, sidat mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi,” kata Seto, yang secara khusus mengajar bidang kajian makanan dan kebudayaan. 

Bicara soal pangan lokal, Khoirul menerangkan, kelokalan itu bisa berdasarkan komoditas setempat. Sebutlah, daerah Bogor punya kacang bogor. Hal tersebut menjadi nilai positif, karena masyarakat Bogor memanfaatkan potensi pangan di daerahnya. “Kelokalan juga terkait budaya, yaitu dalam bentuk makanan khas. Inilah yang biasanya dimaksimalkan oleh setiap daerah.”

Processed food tak selalu salah

Seto menyebutkan, setiap kelompok masyarakat mempunyai cara sendiri dalam mengolah makanan sesuai pengetahuan dan teknologi yang mereka miliki. Dalam konteks budaya, itulah proses terbaik di daerah tersebut.

Contohnya, dari sumber daya yang berlimpah, masyarakatnya akan membuat olahan untuk menambah usia penyimpanan makanan.

“Misalnya, olahan fermentasi mandai di Banjarmasin. Mandai terbuat dari kulit cempedak yang difermentasi untuk menambah umur simpan. Mereka juga mempunyai suplai ikan air tawar yang melimpah, sehingga mengembangkan olahan fermentasi iwak makasam,” kata Seto, mencontohkan. 

Khoirul menambahkan, masyarakat Indonesia memiliki beragam budaya makan dengan berbagai proses pemasakan makanan. “Proses pengolahan makanan memang bisa menurunkan zat gizi, walaupun sebenarnya kita dapat menambahkan zat gizi yang hilang.”

“Bicara soal proses fermentasi, kandungan gizi dalam makanan yang difermentasi masih bagus. Namun, ketika makanan fermentasi itu diolah lagi dengan cara digoreng, kandungan gizinya jadi berbeda. Walaupun, bahan pangannya sama.”

Ia menegaskan, processed food tidak selalu salah. Karena, memproses makanan sebenarnya merupakan bagian dari kebutuhan kita untuk memperpanjang daya simpan suatu makanan.

“Yang menjadi masalah adalah kita terpapar oleh beragam processed food dengan berbagai karakter berbeda. Kita harus punya awareness yang tinggi dalam memilah makanan yang aman dan bergizi.”

Banyak orang berpendapat bahwa makanan sebaiknya dimasak sendiri. Namun, Khoirul melihat, pada kenyataannya tidak semua orang punya waktu yang cukup untuk memasak.

Merayakan Tahun Ular Kayu dengan Cita Rasa Autentik Tiongkok

Kolaborasi Conrad Bali dan Fu ShouConrad Bali, resor bintang lima yang ikonis, mempersembahkan perayaan...

Kegigihan

Oleh Eileen Rachman & Emilia JakobKita pasti tidak memungkiri bahwa kecerdasan adalah salah satu...

Menyambut Tahun Ular Kayu bersama Ayana Midplaza Jakarta

Ayana Midplaza Jakarta, hotel bintang lima terkemuka di Jakarta mengundang para tamu untuk merayakan...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here