Di dalam negeri kasus harian COVID-19 tercatat meningkat. Dengan masuknya varian Arcturus ke Indonesia, masyarakat perlu mewaspadainya karena varian tersebut memiliki tingkat penularan tercepat dibandingkan varian lain.
Untuk itu Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu seperti halnya juga Kemenkes, menghimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan selain menggunakan masker di tempat tertutup, menghindari kerumuman, dan tetap melakukan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Ia memprediksi peningkatan kasus COVID-19 usai libur lebaran Idulfitri hingga Juli 2023. “Kami mengestimasi puncak kasus berada di angka 4.000 – 6.000 kasus per hari dengan estimasi total kasus baru sampai Juli 2023 ada di kisaran 35 ribu kasus baru,” ujar Maxi dikutip dari Tirto (28/4).
Menurut data Kemenkes, subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus yang pertama kali diidentifikasi pada Januari lalu, kini sudah menyebar ke 29 negara di dunia. Dalam laman The Independent disebutkan varian Arcturus lebih menular 1,2 kali lipat dibandingkan subvarian utama terakhir.
Sejumlah negara yang tercatat melaporkan data terbanyak yaitu India, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, dan Australia. (*)