Mau Sukses Berbisnis Kuliner di Tengah Pandemi? Cek Kiat ini!

PPKM darurat yang diberlakukan mulai Juni lalu memang memberikan dampak yang sangat signifikan untuk para pelaku bisnis di Indonesia. Pusat perbelanjaan ditutup operasionalnya, penutupan akses transportasi umum, hingga tempat makan yang tidak diperbolehkan menerima pelanggan dine-in.

Hal ini secara langsung mempengaruhi pemasukan dari beragam industri bisnis, tidak terkecuali restoran. Berdasarkan data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), sepanjang tahun 2020 sebanyak 1.033 restoran resmi tutup secara permanen di Indonesia. 

Jika kita tarik kondisi industri kuliner ke periode sebelum pandemi, masih banyak yang menggantungkan transaksi harian dari dine-in. Kalaupun sudah menggunakan pemesanan online, biasanya masih banyak yang hanya mengoptimalkan pemesanan eksklusif melalui WA atau media sosial.

Tentunya dibutuhkan adaptasi yang cepat dengan mengimplementasikan beragam solusi terkini, agar pelaku bisnis bisa mempertahankan usahanya. Nah, langkah-langkah apa saja yang sebaiknya diambil?

Berikut beberapa tips yang dirangkum oleh tim OttoPoint, penyedia layanan loyalitas pelanggan:

1. Maksimalkan platform dan media online

Peningkatan tren pemesanan online, mau tidak mau mempengaruhi penyesuaian strategi penjualan dan promosi yang berbeda dari beberapa tahun silam.

Pertama, bisa secara perlahan mengembangkan frozen food. Biayanya lebih efisien, makanan lebih tahan lama, selain itu dapat dijual lebih luas melalui e-commerce seperti tokopedia.

Kedua, para pelaku bisnis sebaiknya mulai secara kreatif membuat konten promosi melalui media sosial seperti instagram, tiktok, facebook dan lainnya. Pada riset yang dirangkum oleh We Are Social, dari 274,9 juta penduduk di Indonesia, sekitar 170 juta orang adalah pengguna aktif media sosial. 

2. Mulai terapkan strategi marketing yang efektif dari sekarang

Pandemi bisa menjadi waktu yang cocok untuk memikirkan kembali strategi marketing yang efektif dan berkelanjutan. Salah satu program yang patut untuk dipertimbangkan adalah stamp digital seperti OttoStamp. “OttoStamp kami buat untuk memberikan pengalaman transaksi yang lebih berkesan bagi pelanggan. Jadi, mereka akan termotivasi datang kembali untuk bertransaksi dan mengumpulkan stamp digital, demi mendapatkan reward yang mereka sukai,” ujar James Hamdani, CEO OttoPoint.

Dia juga menyampaikan bahwa pelaku bisnis bisa mendapatkan keuntungan berupa implementasi program marketing yang fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu, hal terpenting yaitu pelaku bisnis juga bisa mengumpulkan database pelanggan yang nantinya berguna untuk mengenal perilaku transaksi maupun preferensi mereka terhadap produk tertentu.

3. Gunakan Database Untuk Strategi Marketing Terfokus

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, database yang didapatkan dari program seperti OttoStamp berguna untuk lebih ‘kenal’ tentang kebiasaan pelanggan. Hal ini tentunya berdampak positif untuk membuat strategi marketing yang efisien dan tepat sasaran. Kinerja marketing akhirnya bisa diukur dengan lebih efektif juga, serta mencapai hasil yang lebih maksimal.

Pelanggan pun lebih nyaman, karena mereka mendapatkan konten marketing yang sesuai dengan kebiasaan dan pilihan personalnya. Sehingga mereka tidak lagi  merasa terganggu dengan konten atau iklan yang tidak relevan. Harapan akhirnya, mereka tertarik untuk bertransaksi kembali. 

Tentu saja kita menginginkan pandemi segera berlalu. Tetapi karena kita belum tahu kondisi ini sampai kapan, maka sebaiknya para pelaku bisnis segera mengadopsi strategi marketing baru yang menguntungkan pada saat ini. Sehingga langkah tersebut bukan saja bisa berguna untuk masa sekarang, namun juga masa-masa mendatang.

Mengenai OttoPoint

OttoPoint merupakan perusahaan operator layanan program loyalitas, bagian dari divisi fintechOttoDigital di bawah naungan OttoDigital Group. Didirikan sejak tahun 2019, OttoPoint bertujuan untuk membantu pemilik usaha atau perusahaan agar dapat meningkatkan kesetiaan pelanggan sekaligus menjaring konsumen baru. 

Di awal pendiriannya, OttoPoint berfokus pada program loyalitas pelanggan berbasis koalisi dengan menggandeng beragam brand maupun perusahaan untuk berada di satu ekosistem yang lebih efisien dan menguntungkan. Program ini diaplikasikan dalam bentuk poin dan katalog reward. Hal ini memberikan keuntungan untuk brand, karena mereka tidak perlu membangun sistem loyalitas dari nol. Bahkan tidak perlu mengakuisisi partner satu per satu untuk menghadirkan reward ke konsumen. 

Tidak kalah pentingnya, pelanggan akan mendapatkan keuntungan berupa waktu pengumpulan poin yang lebih cepat (karena bertransaksi di brand apapun, jenis poinnya sama), sehingga konsumen dapat menikmati reward lebih cepat juga. Dengan begitu, mereka diharapkan akan lebih termotivasi untuk melakukan transaksi berulang ke depannya. 

Kini coalition loyalty program milik OttoPoint telah berhasil bermitra dengan beberapa mitra untuk menawarkan program loyalitas bagi pelanggannya. Mitra ini berasal dari industri finansial, digital dan beberapa yang lainnya.

Selain layanan coalition loyalty program, OttoPoint menawarkan pula beragam layanan B2B menarik lainnya, seperti:

OttoStamp (Digital Stamp)

OttoPoint menghadirkan layanan baru yang disebut dengan OttoStamp. Ini merupakan layanan stamp digital yang cocok untuk brand atau perusahaan ritel yang memiliki toko offline maupun online. OttoStamp bisa membantu mitra untuk menaikkan traffic konsumen dalam bertransaksi di toko, sehingga penjualan dapat meningkat.

OttoGifts

Ini merupakan layanan B2B untuk mengakomodasi kebutuhan voucher digital dari mitra perusahaan OttoPoint. Mulai dari pengadaan, pengelolaan, pengkurasian hingga distribusi voucher digital ke sisi konsumen. Hal ini memudahkan para perusahaan yang  ingin memaksimalkan bisnisnya dengan voucher digital, untuk meningkatkan penjualan.

Daftar Reward

Saat ini, OttoPoint memiliki beragam reward yang terangkum dalam satu katalog dari brand-brand terkemuka di Indonesia, antara lain: Indomaret, Transmart Carrefour, XL, H&M, Alfamart, Traveloka, Mobile Legend, GoPay, Ace Hardware, Zenrooms, PLN, OVO, Grab, Gojek, Vidio, LinkAja, Bakmi GM, Excelso, Smartfren, ShopeePay, Telkomsel, Indosat, Free Fire, dan masih banyak lagi.

Strategi Manipulasi Pasar ala Whale Kripto yang Wajib Dipahami

Para pemain besar dalam dunia kripto, yang sering disebut sebagai whale (paus), memiliki kekuatan...

Hyaluronic Acid: Tak Cuma Dioles, Kini Bisa Disuntikkan untuk Kulit Lebih Terhidrasi!

Kulit kering merupakan masalah yang sering dihadapi oleh banyak orang, terlebih di negara dengan...

Mahasiswa School of Computer Science BINUS UNIVERSITY Raih Merit Award dalam Ajang APICTA 2024

Jakarta, 12 Desember 2024 – Tim pengembang proyek Daely, sebuah solusi berbasis AI-IoT untuk...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here