Oleh Eileen Rachman dan Emilia Jakob
Banyak orang menjuluki tahun 2024 sebagai tahun politik. Tahun politik yang mengakibatkan banyak pihak merasa waswas dengan apa yang akan terjadi selanjutnya tergantung oleh siapa pemimpin yang akan terpilih nanti.
Akankah ada perubahan kebijakan-kebijakan yang sudah berjalan saat ini? Persiapan apa yang dapat kita lakukan untuk menghadapi perubahan yang akan terjadi sehingga organisasi dapat tetap bertahan bahkan terus melaju?
Begitu banyak pertanyaan besar yang menghadang kita memasuki tahun baru ini. Akibatnya, banyak yang bersikap wait and see dalam situasi yang serba tidak pasti ini.
Dunia internasional pun tidak sedang baik-baik saja. Krisis di mana-mana. Perang berkepanjangan tanpa titik terang menguras emosi kita melihat penderitaan para korban.
Organisasi-organisasi besar pun tidak luput dari krisis. Ratusan ribu tenaga kerja di bidang teknologi mengalami pemutusan hubungan kerja sepanjang tahun 2023. Padahal, kita melihat teknologi adalah bidang yang paling menjanjikan untuk masa depan.
Situasi ini tentunya menumbuhkan kecemasan pada karyawan yang masih bekerja, seolah-olah nasibnya berada di ujung tanduk.
Beginilah suasana hati kita ketika memasuki 2024, seolah memasuki lorong yang gelap yang sudah dikenal sebagai situasi versatile, uncertain, complex, and ambiguity (VUCA). Kita tidak dapat memilih situasi yang kita harapkan.
Pilihan yang kita punya adalah bagaimana kita akan bereaksi menghadapi situasi ini. Apakah kita akan mengeluh dan menyalahkan keadaan atau kita belajar melihat dari sisi yang lebih positif bahwa ujianlah yang akan membuat kita naik kelas? Pada masa yang tidak jelas, mereka yang kreatif akan tampil sebagai pemenang.
Tak ada jalan lain bagi kita selain terus menerjang segala hambatan dan memasuki 2024 dengan penuh keberanian. Ketika memasuki lingkungan yang gelap, bukankah tindakan terbaik kita adalah saling berpegangan tangan dan menguatkan?
Di samping saling menjaga emosi dan motivasi untuk maju terus, kita pun perlu berbagi informasi sehingga setiap orang dapat membayangkan posisinya masing-masing.